Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terbongkarnya Pria di Makassar Bunuh dan Timbun Istri di Area Rumah

Kompas.com - 14/04/2024, 17:26 WIB
Reza Rifaldi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Masyarakat Kota Daeng digemparkan dengan penemuan kerangka manusia yang ditimbun dalam sebuah rumah di Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Minggu (14/4/2024) pagi.

Kerangka manusia yang berdasarkan informasi merupakan wanita berinisial JU (35) itu dikubur di halaman belakang rumah kawasan paduduk tersebut selama 6 tahun.

Pelakunya merupakan sang suami sendiri berinisial H (43) dan kini sudah diamankan oleh pihak Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Makassar.

H dibekuk di kediaman kerabatnya di Jalan Daeng Tata I, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, pada Sabtu (13/4/2024) malam.

Berikut fakta terbongkarnya pembunuhan 6 tahun silam yang dirangkum Kompas.com.

Baca juga: Tetangga Sebut Pelaku yang Bunuh dan Timbun Istri di Makassar Ringan Tangan

Terungkap Saat Anak Melapor Telah Dianiaya Sang Ayah

Diketahui, kasus ini terungkap setelah seorang remaja berinisial VI (17) membuat laporan polisi lantaran sudah tidak tahan kerap dianiaya oleh ayahnya sendiri. VI merupakan putri dari pelaku H dan korban JU.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi menjelaskan, di saat VI dimintai keterangan oleh penyidik, VI juga mengaku bahwa selama ini sang ayah juga melakukan penganiayaan terhadap ibunya hingga meyebabkan sang ibu meregang nyawa.

Penyelidikan pun berlanjut hingga polisi menemukan kerangka manusia yang dikubur di halaman belakang rumah berlantai dua tersebut.

"Saya lihat di rumah ini (TKP) ada tanah seluas satu meter dengan halaman belakang jadi itu kemudian ditaruh di situ, cuman ditimbun begitu saja," kata Andi Rian kepada awak media, Minggu siang.

Baca juga: 6 Tahun Sembunyikan Pembunuhan Istri, Suami Berkilah Korban Kabur dengan Pria Lain

Pelaku beralibi istri kabur dengan pria lain

Berdasarkan pendalaman polisi, ternyata H selama ini membuat alibi sang istri atau korban telah pergi bersama pria lain untuk mengelabui keluarga.

"Karena selama ini informasi setelah kita dalami istrinya katanya lari dengan laki-laki lain, nahternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati dan kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah 6 tahun," ucap mantan Kapolda Kalimantan Selatan (Kalsel) tersebut.

Jenderal polisi berpangkat dua bintang ini juga menyebut, nantinya kerangka manusia yang ditemukan bakal dilakukan uji DNA. Proses autopsi juga bakal dilakukan guna mengetahui penyebab kematian JU.

Motif pembunuhan, cemburu

Di hadapan polisi, pria bejat ini mengaku nekat menghabisi nyawa sang istri sendiri lantaran terbakar api cemburu. Pelaku marah mengetahui sang istri pernah bertemu dengan mantan kekasihnya.

"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1, saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," ungkap H.

Peristiwa itu terjadi sekitar bulan Februari 2018. Kala itu amarah H semakin memuncak karena istrinya tak mau mengaku, H kemudian memukul korban menggunakan balok kayu.

"Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut, saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali," ujarnya.

Setelah memastikan sang istri sudah tak bernyawa, H pun membawa jasadnya ke halaman belakang rumah lalu ditimbun dengan pasir dan semen.

"Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen di atasnya, tidak dicor. Disitu sudah ada memang kubangannya, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lubang," sebutnya.

Baca juga: Cemburu, Motif Pelaku Bunuh dan Timbun Istrinya di Dalam Rumah di Makassar

Usai kejadian, pelaku dan anak tinggalkan TKP

Sekitar bulan Desember 2018, rumah seluas sekitar 3x8 meter itu pun dikontrakkan oleh H. Penyewa yakni pria bernama Yusran yang merupakan seorang pengusaha bubur jagung.

Ditemui awak media di lokasi, Yusran menyebut sudah tinggal kurang lebih 6 tahun di rumah tersebut tanpa merasa curiga dengan kondisi rumah yang ternyata menjadi lokasi pembunuhan sadis tersebut.

"Iye saya kontrak di sini 6 tahun pak, tidak ada aneh, saya awal masuk di sini bersih, saya tidak curiga," jelas Yusran di hadapan polisi dan awak media.

Kubangan jadi sarang tikus

Yusran menjelaskan, tempat ditemukannya tulang belulang JU kerap menjadi sarang tikus. Yusran tanpa rasa curiga bahkan menutupinya dengan selembar seng bekas.

"Kalau seng itu saya tutup, itu (lokasi penemuan) sering dilewati tikus makanya saya tutup, itu tidak ada bau. Saya tinggal sama istri, masuk bulan 12 tahun 2018," ungkapnya.

Pelaku dikenal tempramental

Terpisah, Ketua RW O4 Bontoala Tua Andi Tenri Rauf menjelaskan bahwa selama H menetap di kawasan tersebut. Dia dikenal jarang bersosialisasi dengan warga.

"Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin temperamen. Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam," jelasnya.

Bahkan pemerintah setempat mendapatkan laporan bahwa H kerap melakukan penganiayaan terhadap sang istri sebelum ditemukan tewas. Aksi kasar H kerap dilakukannya saat usai menegak minuman keras.

Baca juga: Jasad Wanita yang Ditimbun Dalam Rumah di Makassar Diduga Dibunuh Suami 6 Tahun Lalu, Kepala Belum Ditemukan

"Saya dengar dari tetangganya, dia sering memang pukul istrinya selama dia tinggal. (Pelaku) tinggal di sini, saya dengar tadi kejadian itu 2018," ucap Andi Tenri.

"Saya baru tahu kejadiannya hari ini, istrinya juga saya tidak pernah lihat, jarang juga keluar. Di dalam rumah itu, anaknya itu dua. Mereka juga jarang berinteraksi dengan warga," sambungnya.

Berdasarkan keterangan Andi Tenri, kondisi jasad J sudah dalam keadaan tulang belulang dan mengenaskan.

"Sudah ditemukan. Bajunya juga sesuai dengan informasi, kotak-kotak," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Calon Jemaah Haji Kloter 15 Embarkasi Makassar Pakai Ihram sejak di Asrama

Calon Jemaah Haji Kloter 15 Embarkasi Makassar Pakai Ihram sejak di Asrama

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Solar di Makassar Langka Sepekan Terakhir, Begini Penjelasan Pertamina

Solar di Makassar Langka Sepekan Terakhir, Begini Penjelasan Pertamina

Makassar
Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Satu Calon Jemaah Haji Kloter 11 Asal Maluku Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Makassar
Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Terlibat Kasus Narkoba dan Penipuan Casis Bintara Polri, 12 Polisi di Sulbar Dipecat

Makassar
Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Jalan Tertutup Longsor, Ibu Hamil di Luwu Terpaksa Ditandu untuk Melahirkan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Senin 20 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Mahasiswi di Makassar Dianiaya Mantan Pacar gara-gara Tak Diberi Sandi Ponsel

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Makassar
1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

Makassar
500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com