Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Eka, Merantau dari Jakarta demi Menjadi Marbot di Masjid Bersejarah Makassar

Kompas.com - 21/03/2024, 21:15 WIB
Reza Rifaldi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com- Keindahan Masjid Nurul Jamaah yang dibangun dengan gaya arsitektur Turki, ternyata menyimpan cerita penuh makna bagi para marbot.

Masjid Nurul Jamaah ini terletak di Jalan Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Berdasarkan informasi, Masjid berwarna cokelat dengan beberapa kubah emas itu dibangun oleh bangsawan suku Bugis berketurunan Turki benama Lajagiru.

Masjid ini juga menjadi saksi bisu penyebaran agama Islam, khususnya di wilayah Sulawesi Selatan. Masjid megah berlantai dua ini didirikan pada 1635.

Baca juga: Kisah Haru Marbot di Sukabumi yang Berangkat Umrah Usai Kehilangan Tangan akibat Kecelakaan Kerja

Awalnya Masjid Nurul Jamaah berukuran kecil. Namun seiring waktu terus mengalami perkembangan dan kini bisa menampung 200 jemaah.

Di bagian belakang Masjid, terdapat juga makam Lajagiru yang masih kerap dikunjungi para sanak keluaganya dari Turki.

Di balik cerita sejarah Masjid, terdapat juga cerita kehidupan bagi para marbot yang setia hari merawat Masjid tua itu.

Salah satu marbot Masjid Nurul Jamaah adalah Eka Gunawan Setiadi. Dia baru dua tahun menjadi marbot menggantikan marbot yang lama.

Eka merupakan perantau asal Jakarta. Dia meninggalkan keluarga dan tiga anaknya di Jakarta dan merantau ke Makassar sejak 2019.

"Saya baru dua tahun jadi marbot. Marbot yang lama dan sudah puluhan tahun jadi marbot, sudah meninggal dunia," kata pria berusia 50 tahun tersebut ditemui Kompas.com, Kamis (21/3/2024).

Eka mengungkapkan, kehidupan sebagai marbot tidak hanya tentang memperhatikan keindahan fisik masjid. Ada tanggung jawab harian yang juga harus dipenuhi.

"Ada empat marbot di sini, dan setiap orang memiliki tugasnya masing-masin, saya tugasnya dari membersihkan karpet, itu dibagi juga ada yang merawat lantai dua dan mimbar, serta menjaga kebersihan toilet dan tempat wudhu," bebernya.

Eka bilang, kehidupan ekonomi para marbot juga didukung oleh kotak amal dan sedekah para warga sekitar masjid.

"Di sini kita pendapatan dibagi dari kotak amal, seminggu sekali, setiap hari Jumat langsung dibagi," ungkapnya.

Eka juga tidak mempermasalahkan soal pendapatannya sebagai marbot yang tidak menentu. Namun dirinya mengaku pekerjaannya sebagai marbot adalah ibadah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Sepasang Dokter di Makassar Digerebek Warga Berduaan di Dalam Mobil

Makassar
'Harusnya Bapak yang Berangkat Haji....'

"Harusnya Bapak yang Berangkat Haji...."

Makassar
Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Daeng Magading, Jadi Relawan Tagana untuk Kepuasan Bukan Uang

Makassar
Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Kunjungi Luwu, Mensos Risma Akui Medan Lokasi Bencana Longsor Sulit

Makassar
Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Calon Jemaah Haji Polewali Mandar Diberi 3 Tanda Pengenal Dilengkapi Barcode, Ini Tujuannya

Makassar
Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Hendak Tangkap Pelaku Tawuran, Polisi di Makassar Malah Diserang Parang

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 10 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Persiapan PPIH Embarkasi Makassar Layani Jemaah Haji 99 Persen

Makassar
Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Dilanda Banjir dan Longsor, BPBD Pinrang Tetapkan Status Siaga Bencana

Makassar
Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Banjir Bandang di Pinrang Diduga karena Pembukaan Lahan Besar-besaran

Makassar
Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Makassar
Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com