Penumpukan sampah di pesisir Kota Makassar ini, dikatakan Wati, bakal makin banyak saat musim hujan berlangsung.
Keadaan itu diperparah dengan ada warga yang masih enggan memanfaatkan angkutan sampah.
Mereka memilih untuk membuang limbah rumah tangganya ke laut dengan dalih tidak disediakannya tempat sampah.
"Tidak ada (tempat sampah disediakan), cuma kami yang sediakan karung sebagai tempat sampah di depan rumah," sebut Siti Aminah, warga Kampung Mangarabombang lainnya.
Baca juga: Sempat Ditolak Kades, Pandawara Group Diberi Izin Bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi
Mendengar akan datangnya Pandawara Group untuk membersihkan kawasan tempat tinggal mereka, Wati dan Siti Aminah senang.
Pembersihan massal itu diharapkan bisa membuat perkampungan nelayan tersebut jadi lebih bersih.
Sebelumnya diberitakan, Pandawara Group bersama ratusan relawan akan melakukan aksi bersih-bersih di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), pada Minggu (22/10/2023) pagi.
Lokasinya berada di bantaran Sungai Tallo tepatnya RW 002 dan RW 004 rumah terapung kampung nelayan Kelurahan Tallo, Kecamatan Tallo, Kota Makassar.
Kegiatan perdana Pandawara Group di Kota Daeng ini berkolaborasi dengan Olymplast dan World Cleanup Day (WCD) Sulsel.
Baca juga: PJ Gubernur Jabar Minta Pemkab Sukabumi dan Pandawara Group Duduk Bersama untuk Bersihkan Pantai
Co-leader WCD Sulsel, Fauzan mengatakan memilih kampung nelayan di Kecamatan Tallo sebagai lokasi bersih-bersih karena salah satu lokasi yang dianggap paling kotor di Makassar.
"Untuk lokasi, awalnya di (Pulau) Lakkang tapi agak susah akomodir massa dan untuk saat ini (lokasi) terkotor di wilayah Makassar di sana (Kampung nelayan di Kecamatan Tallo," kata Fauzan kepada Kompas.com via pesan singkat, Sabtu (21/10/2023).
Fauzan mengungkapkan, untuk kegiatan besok pihaknya membatasi jumlah volunteer yang mau berpartisipasi, itu merupakan kesepakatan dari pihak penyelenggara.
"Total volunteer (relawan) yang mendaftar sekarang ada 242 orang. Namun yang lolos hanya 150 orang. Kisarannya mungkin yang diterima hanya 200 orang karena dari pihak penyelenggara membatasinya," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.