LUWU, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi dua lokasi bencana banjir dan tanah longsor di Luwu, Sulawesi Selatan, Jumat (10/5/2024) siang.
Kedua lokasi tersebut yakni korban longsor di Desa Pajang, Kecamatan Latimojong dan Desa Kaili, Kecamatan Suli Barat.
Baca juga: Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi
Untuk menuju Kecamatan Latimojong, Risma menggunakan Helikopter agar bisa mengunjungi keluarga korban tanah longsor dan para pengungsi, mengingat akses untuk menuju ke lokasi masih belum normal atau sebagian masih putus dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua jenis trail.
“Terus terang ini lokasinya sangat sulit. Saya sudah pernah ke sini di Luwu, kami lewat darat tapi kali ini tidak bisa," kata Risma, saat dikonfirmasi, Jumat (10/5/2024).
Risma mengakui kekompakan warga saat terjadi bencana alam di Sulsel patut diacungi jempol.
"Di Sulsel ini sangat kompak, tapi sebetulnya berat kalau melihat medannya, saya sudah beberapa kali ke tempat bencana Ini salah satunya tempat berat,” ucap Risma.
Mensos Risma mengingatkan pentingnya lumbung sosial di daerah tersebut untuk antisipasi jika terjadi bencana.
"Saat terjadi bencana mereka terjebak, tapi kalau ada lumbung sosial mereka sudah siap tidak takut lagi kelaparan, tadi untuk membawa air mineral saja harus pakai Helikopter," ujar Risma.
Di Kecamatan Latimojong, Risma memberikan santunan kepada ahli waris korban meninggal akibat longsor dan menghibur anak-anak dengan memberikan mainan.
Selain di Latimojong, Risma juga menyerahkan santunan masing-masing Rp15.000.000 kepada ahli waris di Kecamatan Suli Barat, Kabupaten Wajo dan Kabupaten Sidrap.
Total korban meninggal untuk Luwu 13 orang, Sidrap 1 orang dan Wajo 1 orang, total mencapai 15 jiwa, dengan jumlah santunan yang disalurkan oleh Kementerian Sosial sebesar Rp 225 juta.
Baca juga: Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk
Menurut Risma, untuk mempercepat respons bencana, Kemensos telah menyalurkan bantuan logistik kurang dari 24 jam setelah bencana terjadi.
Bantuan ini diambil dari gudang Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Makassar, Sentra Wirajaya Makassar dan Sentra Pangurangi Takalar.
“Logistik yang disalurkan meliputi tenda gulung, kasur, selimut, peralatan dapur keluarga, pembalut wanita, makanan siap saji, dan kebutuhan dasar lainnya. Total bantuan logistik yang disalurkan mencapai Rp 655.762.269,” ujar Risma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.