"Rakyat (Pulau) Lae-lae bukanlah warga yang bodoh, kalau betul serius mau dibicarakan kenapa bukan saat aksi pertama itu sudah dibicarakan, kita kasi kasi tenggang waktu minggu depan harus selesai dibicarkan, apakah berani atau tidak dan hasilnya pun harus tegas Pulau Lae-lae harus keluar dari rencana reklamasi," jelasnya.
Dia juga mempertanyakan sikap Pemprov Sulsel yang katanya hingga saat ini masih tahap pengkajian. Menurutnya tahap pengkajian itu artinya Pemprv Sulsel serius ingin mereklamasi Pulau Lae-lae.
"Padahal tuntutannya kita tidak usah dikaji, hentikan pengkajian, tidak usah ada reklamasi, warga (Pulau) Lae-lae sudah tenang, tentram sejahtera hidup di Lae-lae bahkan rencana itu membuat warga terpecah-pecah, warga ricuh," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengaku warga Pulau Lae-lae tegas dalam menolak rencana reklamasi.
"Pemprov (Sulsel) katakan dalam pengkajian berarti jelas sekali pemprov mau usir dan bunuh kita," ucap dia.
Cabil pun menyatakan ada dua poin penting yang ingin mereka konfirmasi ulang pertama persoalan janji DPRD Sulsel yang akan membicarakan dengan serius dan hasilnya diharapkan minggu depan harus diumumkan dan Pulau Lae-lae sudah keluar dari rencana reklamsi dari Perda RT/RW.
"Kedua Pemprov harus segera keluarkan pernyataan jika pengkajian dihentikan dan reklamsi dihentikan tapi tidak ckup dengan itu. Pergub (nomor 14 tahun 2021) dicabut, (Perda) RT/RW harus direvisi," tutup dia.
Sebelumnya diberitakan, ratusan warga Pulau Lae-lae Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor DPRD Provinsi Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo, Senin (4/9/2023).
Tak hanya melakukan orasi dan membawa poster penolakan reklamasi, massa aksi juga membawa spanduk sepajang 40 meter betuliskan " Tolak Reklamasi Pulau Lae-lae".
Andra Dg Bau salah satu peserta aksi menegaskan siapapun nanti Pj Gubernur atau Gubernur definitifnya, warga Pulau Lae-lae tetap menolak reklamasi di sekitar wilayah tempat tinggalnya.
"Siapapun Gubernurnya dan pemimpin Sulsel yang akan datang, kami warga Pulau Lae-lae tetap menolak dengan tegas reklamasi di Pulau Lae-lae," ucapnya saat menyampaikan orasinya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.