Ganjar menambahkan dengan dibangunnya IKN tanpa polusi akan banyak kreativitas anak-anak muda yang berkembang di sana.
Baca juga: Lindungi Siswa yang Ungkap Pungli Berkedok Infak, Ganjar: Jangan Sampai Gurunya Ngamuk sama Muridnya
Saat rakernas Apeksi, Ganjar juga menilai investasi harus terus didorong agar ekonomi terus berkembang pasca-pandemi Covid-19.
"Cerita penanaman modal, waktu Covid kemarin kurang (investasi di Jawa Tengah) maka targetmu harus kamu tingkatkan karena sekarang sudah tidak ada yang pakai masker lagi. Apa artinya? sudah tidak ada alasan lagi," ujarnya dikutip dari Youtube Kompas.com.
"Investasi mesti didorong, tidak hanya mempermudah izin, tapi menjemput pasar. Tidak lagi pasar dalam negeri tetapi masuk luar negeri," sambung dia.
Ganjar yang masih menjabat sebagai Gubernur Jateng itu menilai salah satu cara menggenjot investasi yakni dengan menyasar investor dari Afrika.
"Apa itu pasar tradisional? Biasa kita ke Amerika, ke Eropa, ke Tiongkok. Kenapa kita tidak mencoba ke Afrika? Kenapa kita tidak membuat suatu kreasi investasi kerja sama di sana?," ujarnya.
Baca juga: Ganjar: Mendorong Investasi Tidak Hanya Mempermudah Izin
Ganjar Pranowo menyebut pemilu sebagai loyalitas lima tahunan. Pasalnya saat kontestasi lima tahunan itu, siapa pun bisa menjadi kawan dan lawan lagi, atau sebaliknya.
"Karena kontestasi lima tahunan itu adalah loyalitas lima tahunan. Besok kita akan berjumpa lagi atau kita akan lawan lagi," kata Ganjar di Rakernas Apeksi, di Kota Makassar, Kamis (13/6/2023).
Dia mencontohkan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang sebelumnya menjadi lawan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kini masuk kabinet.
"Pak Prabowo dan Mas Sandi ikut pemerintahan pak Jokowi. Dan kita harusnya berpikir itulah damai, itu lah peace, itulah kita membangun yang ada," tuturnya.
Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Bangun IKN Bukan Hanya soal Membangun Gedung, melainkan Masa Depan
Dia setuju bahwa saat ini bukan untuk saling membentur-benturkan antarkontestan pemilu. Dia mengatakan jangan sampai pemilu malah membuat pembelahan sosial.
"Kita sudah punya pengalaman. Jangan sampai terjdi pembelahan sosial. Jangan sampai hoaksnya bertebaran dan kita berkelahi habis-habisan dengan saudara kita sendiri. Sudah deh," katanya.
Ganjar mengungkapkan kedekatannya dengan bacapres lain yakni Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Dia mengaku pernah menjadi juru kampanye (jurkam) Prabowo saat pilpres tahun 2014. Kemudian menjadi jurkam Presiden Jokowi saat melawan Prabowo. Meski begitu dia menyebut hubungannya dengan Prabowo tetap baik.
"Dengan segala hormat saya kepada Pak Prabowo, saya pernah menjadi jurkamnya beliau ketika Mega-Prabowo. Kami kalah. Pada saat harus bertanding Pak Jokowi dan Pak Prabowo, dua kali saya jadi jurkamnya Pak jokowi dan menang. Dan kami berkomunikasi sampai hari ini baik-baik saja," tuturnya.
Sementara dengan Anies Baswedan, Ganjar mengaku sudah kenal lama. Dia mengatakan sering bercanda dengan Anies. Bahkan saat ibadah haji, dirinya dan Anies menginap di hotel yang sama.
Baca juga: Sebut Pemilu sebagai Loyalitas 5 Tahunan, Ganjar Ungkap Kedekatannya dengan Prabowo dan Anies
"Dengan Mas Anies, teman saya saat kuliah. Kami berteman lama sekali. Kalau ledek-ledekan, kita ledek-ledekan pakai gaya mahasiswa waktu di UGM. Asyik-asyik saja kan. Dan waktu naik haji kemarin, kami bareng-bareng satu hotel. Setiap hari makan sarapan bareng. Kita bercanda selalu," katanya.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipto, Ade Miranti Karunia | Editor : Ardi Priyatno Utomo, Robertus Belarminus, Yoga Sukmana, Dita Angga Rusiana)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.