Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Ayah di Makassar Sandera Bayinya Sendiri, Stres Dipecat dari Pekerjaan

Kompas.com - 24/05/2023, 17:07 WIB
Reza Rifaldi,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS. com - Pria bernama Tahir (39) yang nekat menyandera bayi perempuannya sendiri dengan menggunakan senjata tajam disebut mengalami stres lantaran dipecat dari pekerjaannya sebagai sekuriti.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi berdasarkan keterangan dari Tahir sendiri usai diperiksa polisi.

"Pelaku diduga karena stres akibat dipecat dari pekerjaannya sehingga dia menyandera anaknya untuk dia mau bunuh anaknya. Kalau saya lihat, pelaku stres karena kabarnya baru-baru dipecat dari pekerjaannya," kata Syamsuardi kepada awak media di lokasi penyanderaan, Rabu (24/5/2023).

Baca juga: Satu Jam Proses Evakuasi Bayi Disandera Ayah di Makassar, Polisi Amankan Pisau dan Balok

Kata Syamsuardi, Tahir memiliki tiga orang anak. Sementara sang bayi perempuan yang masih berusia dua bulan itu merupakan anak paling bungsu.

"Yang disandera satu orang. Anaknya yang paling bungsu, karena dia punya anak tiga, anaknya masih bayi sementara dia pegang, ancamannya, dia mau membunuh," ucapnya.

Baca juga: Ayah di Makassar Sandera Bayi Perempuannya dalam Rumah, Polisi Bongkar Pintu dengan Gerinda

Syamsuardi menjelaskan, pihaknya berhasil mengevakuasi sang bayi dari gendongan sang ayah saat berada di lantai dua rumahnya. 

Di situ polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau hingga balok kayu yang digunakan untuk menyandera sang bayi tak berdosa itu.

"Di dalam ditemukan ada pisau, ada balok. Dia sandera di dalam rukonya. Proses evakuasi sampai di lantai dua, anggota kami bersikap cepat akhirnya sebagian anggota kami dari Opsnal manjat ke lantai dua," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, warga di Jalan Baruga Raya, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibuat heboh dengan peristiwa penyanderaan bayi dua bulan yang dilakukan sang ayah sendiri, Rabu (24/5/2023).

Polisi pun langsung melakukan proses evakuasi di lokasi. Warga yang heboh juga telah memadati lokasi kejadian.

Salah seorang warga bernama Arifin yang ditemui Kompas.com di lokasi mengungkapkan bahwa peristiwa itu berawal saat sang ayah berteriak hendak membunuh sang bayi yang digendongnya.

"Tadi teriak dia mau bunuh anaknya itu, jadi warga kaget langsung hubungi polisi," kata Arifin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Demo Hardiknas di Makassar Ricuh, Dua Mahasiswa Masih Ditahan karena Narkoba dan Senjata Tajam

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com