Salin Artikel

Motif Ayah di Makassar Sandera Bayinya Sendiri, Stres Dipecat dari Pekerjaan

MAKASSAR, KOMPAS. com - Pria bernama Tahir (39) yang nekat menyandera bayi perempuannya sendiri dengan menggunakan senjata tajam disebut mengalami stres lantaran dipecat dari pekerjaannya sebagai sekuriti.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Manggala Kompol Syamsuardi berdasarkan keterangan dari Tahir sendiri usai diperiksa polisi.

"Pelaku diduga karena stres akibat dipecat dari pekerjaannya sehingga dia menyandera anaknya untuk dia mau bunuh anaknya. Kalau saya lihat, pelaku stres karena kabarnya baru-baru dipecat dari pekerjaannya," kata Syamsuardi kepada awak media di lokasi penyanderaan, Rabu (24/5/2023).

Kata Syamsuardi, Tahir memiliki tiga orang anak. Sementara sang bayi perempuan yang masih berusia dua bulan itu merupakan anak paling bungsu.

"Yang disandera satu orang. Anaknya yang paling bungsu, karena dia punya anak tiga, anaknya masih bayi sementara dia pegang, ancamannya, dia mau membunuh," ucapnya.

Syamsuardi menjelaskan, pihaknya berhasil mengevakuasi sang bayi dari gendongan sang ayah saat berada di lantai dua rumahnya. 

Di situ polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa pisau hingga balok kayu yang digunakan untuk menyandera sang bayi tak berdosa itu.

"Di dalam ditemukan ada pisau, ada balok. Dia sandera di dalam rukonya. Proses evakuasi sampai di lantai dua, anggota kami bersikap cepat akhirnya sebagian anggota kami dari Opsnal manjat ke lantai dua," ucapnya.

Polisi pun langsung melakukan proses evakuasi di lokasi. Warga yang heboh juga telah memadati lokasi kejadian.

Salah seorang warga bernama Arifin yang ditemui Kompas.com di lokasi mengungkapkan bahwa peristiwa itu berawal saat sang ayah berteriak hendak membunuh sang bayi yang digendongnya.

"Tadi teriak dia mau bunuh anaknya itu, jadi warga kaget langsung hubungi polisi," kata Arifin.

https://makassar.kompas.com/read/2023/05/24/170732278/motif-ayah-di-makassar-sandera-bayinya-sendiri-stres-dipecat-dari-pekerjaan

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke