Desas-desus seputar pelaku penyerangan Mapolres Jeneponto merupakan anggota TNI diduga muncul lantaran sempat ada percekcokan antara personel TNI dengan anggota Polri.
Peristiwa itu terjadi di sebuah warung makan di Jalan Poros Empoang, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Rabu (26/3/2023) pukul 02.30 Wita.
"Mungkin rekan-rekan sudah dengar kejadian di Kabupaten Jeneponto, dua hari yang lalu tentang adanya kesalahpahaman oknum Angkatan Darat (AD) yang sedang melaksanakan cuti itu dari Kodam V Brawijaya dan dari Kodam XIII Manado dengan oknum dari Polres Jeneponto, tidak salah dari Satreskrim," paparnya.
Persoalan tersebut, terang Totok, dipastikan sudah selesai setelah para pimpinan dari kedua institusi melakukan pertemuan.
"Permasalahan tersebut sudah ditindaklanjuti oleh pimpinan masing-masing, baik dari Polres dari Polda sudah hadir Kapolda, dan juga dari pihak Kodam V Brawijaya dan Kodam XIII Manado oleh masing-masing Komandan POM Kodam, dan kita sudah membantu memfasilitasinya untuk menemukan titik temu," urainya.
Baca juga: Mapolres Jeneponto Diserang OTK, Kapolda Sulsel Minta Anggotanya Tak Reaktif
Kini, insiden penyerangan Mapolres Jeneponto diusut oleh tim gabungan dari Divisi Propam Polri dan Pusat Polisi Militer (POM) TNI.
"Kedatangan kami ke Sulsel untuk mengusut kasus penyerangan Mako Polres Jeneponto dan ini bentuk sinergitas antara TNI dan Polri," beber Komandan Puspom TNI Laksamana Muda TNI Edwin, Minggu (30/4/2023), dilansir dari Antara.
Edwin menuturkan, tim gabungan sudah terjun ke lokasi penyerangan dan sudah mengumpulkan data. Hanya saja, pihaknya belum bisa menyimpulkan karena masih melakukan penyelidikan dan pendalaman mengenai peristiwa itu.
"Apabila dalam proses investigasi yang kami laksanakan ada hal-hal yang melibatkan prajurit, kita akan melakukan proses hukum yang berlaku," sambungnya.
Sementara itu, Kadiv Propam Polri Irjen Pol Syahar Diantono menjelaskan bahwa tim sudah bekerja.
"Tim sudah bekerja, kami sudah mendapatkan data dan lain sebagainya. Kami masih perlu menganalisa. Percayakan kepada kami, siapa yang berbuat salah pasti akan diproses hukum. Biarkanlah kami bekerja," tandasnya.
Di samping itu, Syahar mengungkapkan bahwa kesolidan TNI dan Polri tetap terjaga dan itu merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo.
"Soliditas TNI Polri merupakan perintah bapak presiden, sehingga kita turun langsung bersama-sama. Kita sudah dua hari melaksanakan kegiatan di berbagai tempat di antaranya di Polres Jeneponto ini," sebutnya.
Baca juga: 2 Oknum Anggota TNI Cekcok dengan Polisi di Jeneponto, Pangdam Hasanuddin: Ada Kesalahpahaman
Sumber: Kompas.com (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq; Kontributor Makassar, Reza Rifaldi | Editor: Ardi Priyatno Utomo), Tribunnews.com, Antara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.