Burung-burung yang mampir di kawasan Danau Tempe merupakan burung yang berpindah dari satu benua ke benua yang lainnya.
Keliling Danau
Wisatawan dapat keliling danau dengan menyewa perahu yang dimiliki nelayan setempat.
Selama berkeliling danau, wisatawan akan menyaksikan aktivitas penduduk yang sedang mencari ikan. Di tempat ini juga, banyak ditemukan jaring ikan di pasang di area ini.
Tanaman enceng gondok juga terdapat di Danau Tempe.
Berbagai spesies burung, seperti burung bangau dan belibis juga terdapat di kawasan danau.
Banyak Ikan Tawar
Salah satu kekayaan alam Danau Tempe adalah ikan tawar. Area danau banyak terdapat ikan tawar yang menjadi penghidupan nelayan dari Kabupaten Wajo, Soppeng, dan Sidrap.
Danau Tempe pernah menjadi penghasil ikan tawar terbesar di Indonesia Timur.
Dasar danau menyimpan banyak sumber makanan ikan, selain itu ada ikan endemik di kawasan ini.
Hal tersebut diperkirakan karena letak danau berada di atas lempengan Benua Australia dan Asia.
Sedangkan disepanjang danau, terlihat perkampungan nelayan bernuansa Bugis yang berjejer menghadap ke danau.
Baca juga: Menjelajahi Danau Matano di Sulawesi Selatan, Bisa Main Kayak
Kearifan Lokal
Perkampungan nelayan di sekitar Danau Tempe tidak hanya menarik secara fisik, perkampungan ini memiliki kearifan lokal.
Salah satunya kearifan lokal yang terkait dengan pemanfaatan Danau Tempe. Dimana danau terbagi atas beberapa zona yang berlaku pada setiap pergantian musim.
Ada kawasan penangkapan ikan, yaitu zona Cappeang-Palawang, Bungka, dan Makkajalla.
Kawasan perlindungan yang terletak pada zona Pacco Belanda dan zona keramat.
Ada lagi kawasan bermukim terapung dan kawasan vegetasi apung.
Pembagian zona merupakan bagian pranata lokal masyarakat setempat.
Selain itu, masyarakat juga memahamii mengenai sistem adat dan larangan tertentu dalam memanfaatkan Danau Tempe.
Budaya Lokal
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.