Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Danau Tempe di Sulawesi Selatan: Sejarah, Daya Tarik, dan Kedalaman

Kompas.com - 07/01/2023, 16:44 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Danau Tempe terletak di tiga kabupaten di Sulawesi Selatan, yaitu Kabupaten Wajo, Kabupaten Sidrap, dan Kabupaten Soppeng.

Danau Tempe merupakan danau alami terbesar kedua di Pulau Sulawesi Selatan.

Luas Danau Tempe kurang lebih 13.000 hektar yang menjadikan Danau Tempe berada pada urutan ke delapan dari 10 danau terbesar di Indonesia.

Kedalaman Danau Tempe sekitar 5,5 meter, nilai tersebut merupakann kedalaman maksimum danau ini.

Berikut ini adalah sejarah, daya tarik, harag tiket, jam buka, dan rute Danau Tempe

Danau Tempe

Sejarah Danau Tempe

Danau Tempe termasuk dalam golongan Danau Tektonik Purba.

Pada zaman dahulu, Danau Tempe merupakan sebuah perairan yang menjadi penghubung antara Selat Makassar, Teluk Bone,dan Teluk Pare-pare.

Sehingga, Danau Tempe merupakan perairan yang memisahkan Pulau Sulawesi, bagian selatan dan utara.

Perairan tersebut terbentuk di akhir zaman Es, kurangg lebih 20.000 hingga 10.000 tahun Sebelum Masehi. Dimana, daratan es mulai mencair dan air laut mulai naik.

Baca juga: Festival Danau Tempe di Sulawesi Selatan, Wujud Syukur Atas Hasil Danau

Perairan tersebut sebagai Danau Tempe Purba.

Selanjutnya adalah zaman Halosen Tua, sekitar 10.000 - 6.000 SM, terjadi proses geologis yang berupa pergeseran dan benturan lempengan-lempengan tektonik.

Benturan antara Lempeng Australia dengan Lempeng Eurasia menyebabkan terjadinya pengangkatan pada daerah sekitar Danau Tempe Purba.

Pengangkatan daratan ini menyebabkan Danau Tempe Purba terpisah menjadi tiga perairan, yaitu Danau Buaya, Danau Tempe, dan Danau Sindenreng.

Rumah terapung di Desa Sallotengnga, di Danau Tempe, Kecamatan Sabbangparu, Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/6/2014).KOMPAS/LASTI KURNIA Rumah terapung di Desa Sallotengnga, di Danau Tempe, Kecamatan Sabbangparu, Wajo, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/6/2014).

Daya Tarik Danau Tempe

Danau Tempe dikenal sebagai tempat wisata karena memiliki panorama yang indah.

Selain itu, wisawatan akan menjumpai kehidupan para nelayan dan kekayaan alam di sekitar danau. Ada beberapa aktivitas menarik di sekitar Danau Tempe. 

Rumah Apung

Di kawasan Danau Tempe akan banyak menemui ratusan rumah terapung milik para nelayan dengan hiasan bendera warna - warni.

Rumah Apung tersebut dibangun menggunakan bambu tanpa sekat alias satu ruangan untuk berbagai aktivitas.

Dapur dan kamar kecil biasanya ditempatkan di bagian belakang rumah apung.

Dari atas rumah apung tersebut, wisatawan dapat melihat matahari terbit dan tenggelam dari tempat yang sama.

Baca juga: Wapres Datang, Pembangunan Pulau di Tengah Danau Tempe Dipercepat

Wisatawan juga dapat melihat berbagai bunga maupun burung.

Burung-burung yang mampir di kawasan Danau Tempe merupakan burung yang berpindah dari satu benua ke benua yang lainnya.

Keliling Danau

Wisatawan dapat keliling danau dengan menyewa perahu yang dimiliki nelayan setempat.

Selama berkeliling danau, wisatawan akan menyaksikan aktivitas penduduk yang sedang mencari ikan. Di tempat ini juga, banyak ditemukan jaring ikan di pasang di area ini.

Tanaman enceng gondok juga terdapat di Danau Tempe.

Berbagai spesies burung, seperti burung bangau dan belibis juga terdapat di kawasan danau.

Banyak Ikan Tawar

Salah satu kekayaan alam Danau Tempe adalah ikan tawar. Area danau banyak terdapat ikan tawar yang menjadi penghidupan nelayan dari Kabupaten Wajo, Soppeng, dan Sidrap.

Danau Tempe pernah menjadi penghasil ikan tawar terbesar di Indonesia Timur.

Dasar danau menyimpan banyak sumber makanan ikan, selain itu ada ikan endemik di kawasan ini.

Hal tersebut diperkirakan karena letak danau berada di atas lempengan Benua Australia dan Asia.

Sedangkan disepanjang danau, terlihat perkampungan nelayan bernuansa Bugis yang berjejer menghadap ke danau.

Baca juga: Menjelajahi Danau Matano di Sulawesi Selatan, Bisa Main Kayak

Perahu Melintas di Danau TempeKOMPAS/LASTI KURNIA Perahu Melintas di Danau Tempe

Kearifan Lokal

Perkampungan nelayan di sekitar Danau Tempe tidak hanya menarik secara fisik, perkampungan ini memiliki kearifan lokal.

Salah satunya kearifan lokal yang terkait dengan pemanfaatan Danau Tempe. Dimana danau terbagi atas beberapa zona yang berlaku pada setiap pergantian musim.

Ada kawasan penangkapan ikan, yaitu zona Cappeang-Palawang, Bungka, dan Makkajalla.

Kawasan perlindungan yang terletak pada zona Pacco Belanda dan zona keramat.

Ada lagi kawasan bermukim terapung dan kawasan vegetasi apung.

Pembagian zona merupakan bagian pranata lokal masyarakat setempat.

Selain itu, masyarakat juga memahamii mengenai sistem adat dan larangan tertentu dalam memanfaatkan Danau Tempe.

Budaya Lokal

Masyarakat sekitar Danau Tempe memiliki festival Danau Tempe yang diadakan setiap tanggal 23 Agustus.

Festival tersebut berupa ritual nelayan yang disebut Maccera Tappareng atau upacara menyucikan danau.

Upacara ini ditandai dengan pemotongan sapi yang dipimpin oleh seorang ketua nelayan yang diikuti dengan berbagai atraksi wisata yang menarik.

Baca juga: Danau Dendam Tak Sudah, Bengkulu: Daya Tarik, Asal-usul Nama, dan Rute

Prosesi Maccera Tappareng dimulai pada malam hari, dimana masyarakat pesisir Danau Tempe mulai membunyikan alat tradisional genderang (Maggendrang) hingga dini hari.

Kemudian, ritual dilanjutkan dengan melepas sesajen pada titik-titik yang dianggap sakral. Tetua adat juga melepas sesaji ke tengah danau.

Dalam ritual Maccera Tappareng, semua peserta menggunakan baju bodo, pakaian tradisional suku Bugis, sehingga suasana tampak meriah.

Harga Tiket Danau Tempe

Untuk menikmati Danau Tempe, wisatawan tidak dikenakan biaya alias gratis.

Fasilitas pendukung wisata berupa toilet, mushola, penginapan, dan tempat penjualan makanan.

Jam Buka Danau Tempe

Danau Tempe merupakan tempa wisata alam terbuka sehingga tidak ada jam operasional khusus.

Danau Tempe buka selama 24 jam, sehingga wisatawan tidak terbatas waktu saat berada di kawasan ini.

Baca juga: Setelah 23 Tahun, Teratai di Danau Rana Tonjong NTT Mekar Lagi pada Oktober

Ilustrasi aktivitas di Festival Danau Tempe, Sulawesi Selatan.SITUS INDONESIA.TRAVEL KEMENPAREKRAF Ilustrasi aktivitas di Festival Danau Tempe, Sulawesi Selatan.

Rute Danau Tempe

Danau Tempe terletak di bagian barat, Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan.

Wilayah Danau Tempe terletak di sejumlah kecamatan, yaitu Kecamatan Belawa, Sitolo, Maniangpajo, dan Sabbangparu.

Akses jalan menuju Danau Tempe tidak terlalu sulit, namun wisatawan harus meluangkan waktu cukup banyak.

Waktu tempuh dari Kota Makassar ke tanah Wajo sekitar 6 jam.

Bagi wisatawan yang telah berada Kota Sengkang dapat menempuh perjalanan dengan jarak sekitar 7 kilometer untuk sampai ke tepi sungai Walanae.

Sungai tersebut menjadi salah satu akses untuk menuju Danau Tempe.

Baca juga: Daftar 5 Danau di Sumatera Barat dan Kedalamannya

Perjalanan dapat dilanjutkan dengan naik perahu motor atau katinting dengan menempuh waktu sekitar 50 menit untuk sampai ke pemukiman apung di Desa Salotengnga.

Biaya Katinting sekitar Rp 150.000 per perahu motor dengan maksimal penumpang sebanyak empat orang.

Sumber:

www.tribunnewswiki.comprofil.digitaldesa.id, dan journal.unhas.ac.id

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com