Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajaran 'Bab Kesucian' Dituding Sesat, Wayang Hadi Kesumo Pilih Tutup Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah

Kompas.com - 04/01/2023, 15:23 WIB
Muhamad Syahrial

Editor

KOMPAS.com - Wayang Hadi Kesumo memutuskan untuk menutup Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah, pada Selasa (3/1/2023), lantaran dituding menyebarkan ajaran sesat 'Bab Kesucian'.

"Mulai hari ini, tanggal 3 Januari 2023, kami tutup yayasan (Nur Mutiara Makrifatullah) ini. Saya sendiri (selaku pemimpin) yang menutup," kata Wayang, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (4/1/2023).

Selain enggan melawan aturan yang berlaku, Wayang mengatakan, keputusan tersebut dipilihnya karena dia merasa tak ada pihak yang membimbingnya usai yayasan tersebut dituduh menyebarkan ajaran sesat.

"Kami dikatakan sesat, tapi dibimbing saja tidak, ya sudah tutup saja yayasannya," ujar Wayang.

"Apa lagi? Mau melawan, saya tidak mau melawan hukum, kami ikuti saja aturan yang berlaku," imbuhnya.

Baca juga: Aliran Sesat Bab Kesucian Ditemukan di Gowa, Pengikutnya Dilarang Shalat dan Makan Ikan

Wayang pun meminta kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk datang ke yayasannya dan membimbingnya secara langsung.

Dengan begitu, dia menjelaskan, pihak MUI Sulsel bisa menunjukkan kepadanya bagian yang sesat dan tidak sesat dari ajaran tersebut.

"Saya terima kok kalau saya dibilang sesat. Kalau memang saya sesat, saya minta dibimbing. Kalau saya sesat, saya minta ditunjukkan mana yang sesat," ungkapnya.

Ditinggalkan santri

Wayang menyatakan, sejak dituding sesat, belasan santrinya memilih untuk meninggalkan Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.

Baca juga: Sebelum Gowa, Ajaran Sesat Bab Kesucian juga Ditemukan di Tanah Datar, Pengikut Harus Cerai Sebelum Bergabung

Dia menuturkan, sebelumnya, santri yayasan tersebut berjumlah sekitar 50 orang yang diberi kesempatan belajar secara gratis, namun usai muncul tudingan itu, 17 orang di antaranya memilih untuk keluar.

"Sudah ada yang pulang sekitar 17 orang (santri). Siapa yang tidak takut dibilang sesat? Pasti larilah," tuturnya.

"Mereka yang belajar itu anak miskin atau kurang mampu dan yatim," tandasnya.

MUI Sulsel beri cap sesat untuk Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah

MUI Sulsel menemukan adanya dugaan aliran sesat Bab Kesucian di Kelurahan Samata, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulsel.

Baca juga: Sederet Fakta Kemunculan Aliran Bab Kesucian Gowa, Dianggap Sesat MUI dan Imbauan Kemenag

Dilansir dari situs resmi MUI Sulsel, Senin (2/1/2023), hal itu bermula ketika salah satu warga menanyakan soal ajaran Bab Kesucian yang disebut disebarkan Wayang Hadi Kesumo di Yayasan Nur Mutiara Makrifatullah.

Menjawab pertanyaan tersebut, pihak MUI Sulsel membeberkan terlebih dahulu 10 kriteria ajaran sesat yang dikeluarkan oleh MUI.

MUI Sulsel menegaskan, berdasarkan kriteria tersebut, ajaran Bab Kesucian dapat dinyatakan sesat karena dua faktor.

Pertama, MUI Sulsel menjelaskan, ajaran tersebut mengharamkan yang telah dihalalkan dalam Islam, yaitu daging ikan dan susu.

Baca juga: Mengenal Bab Kesucian, Ajaran Sesat yang Berkembang di Tanah Datar, Pengikut Bayar Denda untuk Penebusan Dosa

"Rasulullah SAW termasuk orang yang gemar meminum susu. Beliau juga menganjurkan para sahabat minum susu dari binatang ternak, seperti kambing, unta, dan sapi," tulis MUI Sulsel, Jumat (30/12/2022).

"Jadi melarang orang minum susu meyalahi sunnah Nabi, serta merusak kesehatan manusia," imbuhnya.

Faktor kedua, menurut MUI Sulsel, ajaran Bab Kesucian melarang pengikutnya untuk melaksanakan shalat lima waktu.

Padahal dalam agama Islam, MUI Sulsel melanjutkan, shalat merupakan salah satu Rukun Islam. Oleh karena itu, ajaran kelompok tersebut jelas bertentangan dengan syariat Islam.

Baca juga: Ajaran Sesat Bab Kesucian di Tanah Datar Diduga Dibawa Seorang Dukun dari Padang

"Menyalahi hal yang disepakati (ma’lum minaddin bidhorurah) adalah kekufuran, sudah jelas telah keluar dari Islam," ujar MUI Sulsel.

"Atas poin-poin yang disebutkan di atas, maka aliran tersebut dianggap sesat," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Dilaporkan Kaki Terkilir, Seorang Pendaki di Gunung Lompobattang Dievakuasi

Makassar
Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Diduga Kelelahan Saat Ikuti Bimtek, Kades di Sulsel Ditemukan Tewas

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Makassar
Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Makassar
Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Makassar
Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Makassar
Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Makassar
Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Makassar
Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com