MAKASSAR, KOMPAS.com - Polda Sulsel masih menunggu hasil otopsi jenazah Muh Arfandi Ardiansyah (18), yang tewas setelah ditangkap anggota Satuan Narkoba Polrestabes Makassar.
Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Komang Suartana yang dikonfirmasi, Kamis (2/6/2022) mengatakan, hingga kini polda belum menerima hasil otopsi jenazah Afrandi. Di mana, Bidang Dokter Kesehatan (Biddokkes) Polda Sulsel masih melakukan penelitian.
"Belum ada hasil otopsinya keluar. Polda Sulsel juga masih menunggu hasilnya yang dikeluarkan Biddokkes," katanya.
Baca juga: Arfandi Tewas Setelah Ditangkap, 6 Anggota Polrestabes Makassar Dicopot
Belum adanya hasil otopsi jenazah, kata Komang, penyidik Bidang Propam Polda Sulsel belum bisa mengambil tindakan lebih lanjut terkait 6 anggota Satuan Narkoba Polrestabes Makassar.
"Belum adanya hasil autopsi, maka belum ada tindakan lanjut. Jika sudah ada hasil autopsi, baru bisa kembali dikembangkan apakah lanjut pidananya atau tidak," ujarnya.
Lambatnya hasil autopsi keluar, lanjut Komang, dikarenakan tim dokter sulit melakukan pemeriksaan.
"Hasil otopsinya lambat keluar, karena tim dokter agak kesulitan karena jenazah sudah rusak," jelasnya.
Sebelumnya, Muh Arfandi Ardiansyah (18) warga Jl Kandea 2, Kelurahan Bunga Eja Beru, Kecamatan Tallo, Kota Makassar tewas setelah ditangkap anggota Polrestabes Makassar terkait kasus dugaan narkoba, Senin (15/5/2022) dini hari. Sekujur tubuh Arfandi penuh luka memar lebam diduga penganiayaan dan penyiksaan.
Ayah Arfandi, Mukram keberatan atas meninggalnya anak kandungnya tersebut, dan melaporkan kasus pidana pembunuhan dan kode etik kepolisian terhadap 6 orang anggota Satuan Narkoba Polrestabes Makassar ke Polda Sulsel.
Mukram pun menuntut keadilan atas kematian anaknya, dan menuntut pemecatan terhadap ke 6 anggota Satuan Narkoba Polrestabes Makassar yang telah membunuh anaknya.
Tim Forensik Polda Sulsel pun telah membongkar makam dan mengotopsi jenazah Arfandi di Pemakaman Arab Bontoala Jl Kandea 2, Kota Makassar, Kamis (19/5/2022).
Sampel jenazah Arfandi selanjutnya dibawa ke Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk diteliti. Otopsi ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian Arfandi.
Saat dilakukan otopsi, pihak keluarga dan kepolisian dari Bidang Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sulsel ikut menyaksikan.
Baca juga: Polda Sulsel Akui Adanya Kesalahan Polisi yang Sebabkan Arfandi Tewas
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.