Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Ada Joki Vaksin, Vaksinator Diminta Teliti Periksa KTP dan Wajah Orang yang Disuntik

Kompas.com - 23/12/2021, 15:24 WIB
Hendra Cipto,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Arman Bausat, meminta kepada seluruh vaksinator teliti memeriksa identitas berupa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan wajah masyarakat yang hendak divaksin.

Hal tersebut ditegaskan Arman setelah adanya seorang warga di Kabupaten Pinrang, Abdul Rahim (49) yang mengaku telah melakukan vaksinasi sebanyak 16 kali.

Bahkan, Abdul Rahman mengaku menjadi joki vaksin dengan bayaran hingga Rp 800.000.

“Ini menjadi pembelajaran bagi vaksinator untuk mengecek secara teliti KTP dengan wajah orang  yang hendak divaksi. Ini akan dievaluasi dulu, untuk memperbaiki kesalahan ini. Karena bisa saja terjadi saat mau vaksinasi, karena jumlahnya yang banyak mencapai ribuan orang. Jadi asal menulis saja, tidak memperhatikan lagi wajahnya orang yang hendak divaksin,” kata Arman saat dihubungi, Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Polisi Periksa 9 Saksi Kasus Abdul Rahim, Joki Vaksin yang Disuntik 16 Kali

Arman mengungkapkan, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan telah menerjunkan tim ke Kabupaten Pinrang.

Dia juga mengatakan, Abdul Rahman bersama empat orang yang membayar telah diamankan di Polres Pinrang.

“Kalau dari pengakuan Abdul Rahman, katanya sudah divaksin sebanyak 17 kali. Jadi bukan lagi 16 kali. Dengan banyak kali divaksi, kekebalan tubuhnya bisa sangat tinggi. Ini yang mau diperiksa. Tapi orang itu baik-baik saja, setelah mengaku divaksin 17 kali,” bebernya.

Arman menuturkan, tidak ada dampak samping bagi orang yang berkali-kali di vaksin.

Baca juga: Joki Vaksin di Pinrang Sulsel Klaim Pernah 3 Kali Disuntik dalam Sehari

 

Hal itu karena vaksin tersebut merupakan virus yang dilemahkan ke tubuh manusia.

“Jadi kalau masuk lagi vaksin, ya jelas mati karena sudah terbentuk kekebalan tubuh. Jadi tidak efek samping bagi orang tersebut. Tapi ini sudah merugikan orang yang mau divaksin, malah diambil jatahnya oleh satu orang,” tandasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Anggota TNI AL Tembak Warga di Makassar, Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com