Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi, Arman meminta vaksinator lebih teliti saat memeriksa syarat administrasi.
Dia pun meminta masker pasien dibuka sesaat untuk pencocokan KTP dan wajah masyarakat yang hendak divaksin.
“Tidak ada dibuka itu masker calon vasiksinasi, paling sekitar 3 detik lah. Tidak masalah itu. Hanya itu antisipasinya agar tidak terulang kembali joki vaksin," pintanya.
Baca juga: Polisi Periksa 9 Saksi Kasus Abdul Rahim, Joki Vaksin yang Disuntik 16 Kali
Sebelumnya telah diberitakan, seorang pria di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mengaku jadi joki vaksin dan sudah disuntik hingga 16 kali.
Lelaki yang kemudian diketahui bernama Abdul Rahim ini mengklaim, menjadi joki vaksin dengan bayaran Rp 100.000 hingga Rp 800.000 per sekali suntik.
Video Abdul Rahim yang berdurasi 31 detik itu pun viral, dan beredar luas di berbagai media sosial.
“Saya telah mewakili 14 orang untuk vaksin, dan dua kali untuk saya. Total saya telah divaksin sebanyak 16 kali. Itu saya dibayar Rp 100.000 hingga Rp 800.000 untuk mendapatkan kartu vaksin," ujar dia dalam video.
Pria berusia 49 tahun tersebut diketahui bekerja sebagai kuli bangunan, dan merupakan warga Kelurahan Bengnge, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Dalam videonya, dia menuturkan siap menerima suntikan vaksin Covid-19 berapa pun selama mendapatkan bayaran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.