KOMPAS.com - Anoa adalah hewan endemik yang terdapat di Sulawesi. Keberadaan anoa telah dilindungi undang-undang sejak 1931.
Anoa dikenal sebagai kerbau kecil dari pedalaman Sulawesi. Selain mirip kerbau, satwa ini termasuk keluarga kerbau (Bovidae).
Bentuk tubuh Anoa kurang lebih sebesar kambing dengan warna kulit gelap, seperti kerbau. Tumbuhnya gempal dan kekar serta tanduk yang bulat pipih runcing.
Anoa memiliki panjang sekitar 175 sentimeter, tinggi 80 sentimeter, dan berat badan kurang lebih 110 kilogram.
Terdapat dua jenis anoa di Pulau Sulawesi, yaitu anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis) dan anoa pegunungan (Bubalus quoriesi).
Para ahli memperkirakan masih banyak jenis anoa di Sulawesi.
Baca juga: Apakah Anoa Termasuk Satwa Dilindungi?
Anoa merupakan satwa yang kehidupannya sangat tergantung pada hutan primer. Satwa ini dapat hidup di wilayah dengan ketinggian 0-2.500 meter hingga di atas 3.000 untuk jenis anoa pegunungan.
Persebaran anoa datara rendah berada di sebagian Sulawesi bagian utara, tengah, dan tenggara. Beberapa, anoa yang terdapat di Sulawesi Tenggara punah secara lokal.
Diperkirakan, anoa telah menghuni Pulau Sulawesi sejak zaman tersier atau sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Keberadaan anoa dataran rendah tersebar cukup merata di hutan-hutan primer.
Satwa anoa memiliki penciuman yang sangat tajam dengan orang asing, sehinggga sangat sulit ditemukan di alam.
Anoa juga sangat bergantung terhadap ketersediaan air.
Daerah yang biasa didatangi anoa, seperti sungai, danau, mata air, rawa, feeding ground yang digunakan sebagai sumber minum ataupun mandi/berkubang.
Anoa juga senang berada di sekitar pohon yang tengah berbuah. Jenis-jenis buah yang disukai satwa ini, seperti beringin (Ficus sp), dongi/dengen (Dilla ochreata, D serrate, D celebica), atau moniwang (Parkia roxburghii).
Jenis pohon buah lainnya adalah pangi (Pangium edule), serta sukun hutan (Artocarpus elastic).
Baca juga: Kenapa Anoa Terancam Punah?