MAKASSAR, KOMPAS.com - Tim SAR gabungan terus berupaya mencari kapal ambulans yang hilang kontak di perairan Selat Makassar.
Pencarian telah dilakukan selama lima hari sejak kapal tersebut dinyatakan hilang kontak pada Senin (13/10/2025).
Kasi Operasi dan Siaga Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Makassar, Andi Sultan, mengungkapkan bahwa saat ini tim SAR sedang memperluas area pencarian.
Pencarian diperluas hingga ke perbatasan laut pulau Jawa.
"Saat ini kita melakukan pencarian di sebelah barat, memperluas pencarian ke sebelah barat," kata Andi Sultan saat dikonfirmasi oleh awak media pada Jumat (17/10/2025).
Andi Sultan menjelaskan bahwa pencarian diarahkan ke barat karena diperkirakan kapal ambulans tersebut mengalami kerusakan mesin dan terbawa arus.
"Kalau kita prediksikan, kapalnya mati mesin pada waktu itu, berarti ada yang menarik (terbawa) ke barat. Makanya kami cari ke situ," ungkapnya.
Selama proses pencarian, Sultan juga telah menginformasikan hilangnya kapal ambulans kepada setiap kapal yang melintasi jalur pelayaran.
Baca juga: Kapal Ambulans Hilang Kontak di Selat Makassar, saat Hendak Layani Warga di Pulau Terluar
Petugas Basarnas Makassar yang berada di KN SAR Kamajaya sedang memantau pencarian kapal ambulans yang dinyatakan hilang kontak di Selat Makassar, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulsel, Jumat (17/10/2025).
Selain tim SAR, warga dan keluarga para awak kapal ambulans juga turut berpartisipasi dalam pencarian.
"Itu tambahan lain termasuk kapal-kapal nelayan di sana, ada juga dari keluarga korban dari pulau membantu pencarian. Sejauh ini belum ada tanda-tanda," tutupnya.
Tampilan Kapal Ambulans yang dinyatakan hilang kontak di perairan Selat Makassar, sejak Senin (13/10/2025).Baca juga: Masuk Hari Kelima, Kapal Ambulans Hilang Kontak di Selat Makassar Belum Ditemukan
Kapal berangkat dari Pulau Tinggalungan pada Senin (13/10/2025) dan dijadwalkan tiba di Pulau Dawakkang dalam waktu tempuh sekitar delapan jam.
Namun, hingga Senin malam, kapal tersebut belum juga tiba di tujuan, sehingga Basarnas langsung melakukan penyisiran setelah menerima laporan dari masyarakat.
Diketahui, kapal ambulans tersebut baru saja kembali beroperasi untuk pelayanan kesehatan masyarakat setelah menjalani perbaikan dan direncanakan untuk melayani masyarakat di sekitar pulau terluar Sulawesi Selatan.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang