Kekesalan juga dirasakan oleh Sarifah (38), yang kehilangan dua unit motor miliknya yang digunakan untuk mencari nafkah tambahan sebagai ojek online (Ojol).
Ia menceritakan bahwa pada Senin (22/9/2025) malam, segerombolan pelaku melakukan provokasi dan merusak properti warga.
"Banyak menyerang, yang terbakar motorku sama motornya suamiku," ujarnya.
Sarifah menduga bahwa para pelaku menggunakan bensin dan bom molotov untuk membakar motornya.
"Tidak ada orang-orang waktu membakar jadi bebas. Jualan baksonya juga ini tetangga dirusak. Kosong karena orang-orang sudah istirahat," ungkapnya.
Aksi tawuran antarwarga di Kecamatan Tallo, Kota Makassar, telah berlangsung selama kurang lebih lima hari berturut-turut, menyebabkan kerusakan pada berbagai fasilitas milik warga, termasuk dua unit motor, satu mobil, dan rumah semi permanen yang terbakar habis.
Selain itu, empat warga juga mengalami luka akibat anak panah busur yang dilontarkan oleh para pelaku tawuran tersebut.
Baca juga: Tawuran Antarwarga di Makassar Pecah Lagi, 5 Rumah Terbakar dan 1 Mobil Hangus
Kapolrestabes Makassar Kombes Arya Perdana mengatakan, aksi tawuran antarwarga yang terjadi di Makassar selama empat hari terakhir diduga terorganisasi dan didanai oleh pihak tertentu.
Arya mengungkapkan bahwa para pelaku tawuran menggunakan berbagai alat yang cukup memadai, termasuk petasan senilai jutaan rupiah dan senapan angin.
"Kami petakan siapa saja aktor intelektual, karena ini tidak mungkin tidak ada yang membiayai. Petasan itu nilainya Rp 1 juta dan satu hari bisa ditembakkan sebanyak 20 kali, berarti Rp 20 juta. Senapan angin ini juga dapatnya dari mana, kami masih mendalami," kata Arya saat dikonfirmasi pada Selasa (23/9/2025).
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang