Hasil panen tidak hanya mencukupi biaya operasional, tetapi juga kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, Zaenal memberdayakan warga setempat, khususnya ibu-ibu, sebagai tenaga buruh untuk memetik cabai.
Para ibu diberi upah berdasarkan jumlah kilogram cabai yang dipanen.
Baca juga: Relakan Tabungan Haji, Anggota Polres Salatiga Pilih Bangun TPA untuk Anak-anak
Langkah ini bertujuan membantu warga mendapatkan tambahan penghasilan sekaligus mengedukasi mereka tentang pentingnya memanfaatkan lahan kosong.
“Harapannya, keberhasilan ini dapat menginspirasi warga lain untuk mengikuti jejak kami, menjadikan lahan kosong lebih produktif,” tambahnya.
Zaenal juga mengungkapkan bahwa usahanya ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional, meskipun skala yang dijalankan masih sebatas tingkat desa.
Kisah Serma Zaenal menjadi contoh nyata bahwa dengan kerja keras, inovasi, dan kemauan untuk berbagi ilmu, lahan tidur dapat diubah menjadi sumber penghasilan yang menguntungkan sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.
Baca juga: Saat Warga di Perum Dinar Indah Semarang Dievakuasi ke Balai RW...
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang