GOWA, KOMPAS.com - Jajaran aparat kepolisian setempat turut mengamankan dua surat berharga senilai ratusan triliun rupiah saat menggerebek pabrik uang palsu di gedung perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam operasi ini, 17 tersangka, termasuk kepala perpustakaan, turut ditangkap.
Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudiawan, mengungkapkan bahwa surat berharga yang diamankan terdiri dari satu lembar fotokopi senilai Rp 45 triliun dan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 700 triliun.
"Ini masih dalam tahap penyelidikan, dan kami akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk penjelasan lebih lanjut," ujarnya dalam rilis yang digelar di Mapolres Gowa, Jalan Syamsuddin Tunru, Sungguminasa, pada Kamis (19/12/2024).
Baca juga: Update Kasus Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Beroperasi sejak 2010, 17 Tersangka Diamankan
Baca juga: Produksi Uang Palsu, Protes Mahasiswa, dan Penjelasan UIN Alauddin Makassar...
Suasana perpustakaan universitas islam negeri (UIN) Alauddin Makassar, Kampus 2, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan pasca penggerebekan polisi terkait produksi uang palsu. Rabu, (18/12/2024).
Hingga saat ini, polisi telah mengamankan 17 tersangka yang terlibat dalam peredaran uang palsu tersebut.
Di antara mereka adalah Kepala Perpustakaan, AI, dan seorang staf, AA, dari UIN Alauddin Makassar.
Tiga tersangka lainnya masih dalam status daftar pencarian orang (DPO).
Peredaran uang palsu dengan nominal Rp 100.000 ini diketahui telah beroperasi sejak 2010.
Penangkapan ini menjadi langkah penting dalam memberantas praktik ilegal yang merugikan perekonomian negara.
Baca juga: Kronologi Pengungkapan Uang Palsu Ratusan Juta Rupiah di PTN Gowa Sulsel
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang