MAKASSAR, KOMPAS.com - Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto yang merupakan calon Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) nomor urut 1 mengungkapkan, selama dirinya cuti kampanye, Pemerintahan Kota Makassar hancur lebur.
"Hancur lebur, hancur lebur," kata Wali Kota Makassar yang akrab disapa Danny Pomanto ini ketika dikonfirmasi, Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Cuti Kampanye Usai, Bupati Manggarai Barat Tuntaskan Dana Sertifikasi
Danny mengatakan, ada beberapa masalah yang terjadi selama dirinya cuti dan jabatan Wali Kota Makassar dijabat oleh Penjabat (Pj).
"Pertama yakni perilaku koruptif meraja lela karena SPPD di potong-potong. Sebelumnya tandatangan tidak pakai bayar-bayar, malah sekarang diminta bayarannya," ungkapnya.
Kedua, lanjut Danny, semua program strategis tidak dijalankan, termasuk program motor listrik.
"Akhirnya motor listrik sampah ini sekarang kurang di kota, sehingga banyak sampah yang tidak terangkat," lanjutnya.
Ketiga, beber Danny, ada oknum yang memaksa camat dan lurah untuk mendukung salah satu calon Gubernur Sulsel dan Wali Kota Makassar tertentu.
"Itu kan rusak sekali namanya. Oknum itu di Pemkot Makassar. Tentunya terjadi pengkotak-kotakan di Pemerintah Kota Makassar," bebernya.
Baca juga: Cuti Kampanye, Foto Walkot dan Wawalkot Batam Tetap Muncul di Akun Resmi Pemkot
Setelah dirinya kembali aktif jadi Wali Kota Makassar, Danny Pomanto langsung mengatasi berbagai masalah setelah ditinggal cuti selama dua bulan.
"Saya kan sudah kembali aktif, jadi orang-orang seperti itu dikasih keluar saja," tegasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang