PASANGKAYU, KOMPAS.com - Seorang warga negara asing (WNA) asal Korea Selatan berinisial K dilaporkan ke polisi lantaran menodongkan senjata api kepada seorang pekerja tambang bernama Jufri di Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat (Sulbar).
Insiden tersebut terjadi pada Senin (18/11/2024) pagi di lokasi tambang pasir di Sungai Lariang, Kecamatan Tikke.
Kasat Reskrim Polres Pasangkayu, AKP Adrian Batubara menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan penyelidikan dengan memeriksa kedua belah pihak, yaitu K dan Jufri.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa K menggunakan pistol mainan yang terbuat dari plastik.
"Terkait pistol tersebut merupakan mainan terbuat dari plastik dan berbentuk pistol," ungkap Adrian pada Selasa (26/11/2024).
Baca juga: Oknum Polisi dan Dugaan Kasus Penembakan Pelajar SMKN 4 Semarang...
Baca juga: Soal Kasus Penembakan Siswa SMKN 4 Semarang, Polda Jateng: Namanya Inisial R
Adrian menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula ketika Jufri mencegat mobil K setelah tidak terima adiknya, yang juga merupakan pekerja tambang, dipecat oleh K.
Adik Jufri dipecat karena sering tidak masuk kerja.
Saat mencegat mobil K, Jufri membawa kayu, dan terjadi adu mulut antara keduanya sebelum K mengeluarkan pistol mainannya.
"Cekcok adu mulut. Jufri membawa kayu dan keluarlah mainan itu di pinggang K," jelas Adrian.
Baca juga: Pelajar SMKN 4 Semarang Anggota Paskibra Berprestasi Meninggal, Diduga Tertembak Oknum Polisi
Keributan antara K dan Jufri menarik perhatian warga setempat, yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pihak berwenang.
Polisi segera turun tangan dan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian.
Setelah memeriksa kedua belah pihak, Adrian menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi dan mendamaikan K dan Jufri.
"Keduanya sudah bertemu dan tidak mempermasalahkan hal ini lagi," tegas Adrian.
Sebelumnya, insiden ini sempat menjadi sorotan setelah laporan mengenai dugaan ancaman yang dilakukan oleh seorang warga negara asal Korea Selatan terhadap pekerja tambang di Kabupaten Pasangkayu.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang