Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Penutupan Sidang Raya PGI di Toraja Utara, Gibran Tekankan Pentingnya Jaga Toleransi

Kompas.com, 13 November 2024, 23:25 WIB
Amran Amir,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

TORAJA UTARA, KOMPAS.com - Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka mengunjungi Toraja Utara, Sulawesi Selatan, Rabu (13/11/2024) sore, dalam rangka menutup sidang raya ke-18 persekutuan gereja-gereja di Indonesia (PGI).

Gibran menekankan pentingnya menjaga toleransi di Indonesia yang sudah berjalan dengan baik saat menghadiri penutupan sidang raya PPGI.

“Sehat selalu bapak ibu semua, salam hangat dari Bapak Presiden Prabowo semoga acara ini bisa ditutup dengan baik, menghasilkan kesimpulan-kesimpulan baik juga, dan sekali lagi bapak dan ibu saya titip agar toleransi di Indonesia bisa tetap terjaga,” kata Gibran dalam sambutannya, Rabu.

“Keluarga besar PGI bisa bersinergi dengan visi, misi, dan program pemerintah terutama untuk mengatasi masalah intoleransi,” tambah Gibran.

Baca juga: Menuju Toraja Utara, Wapres Gibran Bagikan Susu, Buku, dan Peralatan Sekolah di Jalan

Gibran sempat memaparkan persoalan intoleransi saat dirinya menjadi Wali Kota Solo dan mengeklaim berhasil menurunkannya.

“Solo pernah sebagai kota toleran nomor 9, lalu tahun depannya naik lagi sebagai kota toleran nomor 4, jadi ini kerja keras seluruh warga, dukungan dari semua tokoh agama, kiai, romo-romo, pendeta, semua gotong royong, biar image-nya Solo tidak seram seperti dulu,” ucap Gibran.

Menurutnya, dalam setiap perayaan seperti festival Ogoh-ogoh, festival Bali, event keagamaan dan sebagainya selalu mengajak anaknya dengan harapan mengenal toleransi.

“Saya selalu ngajak anak saya biar dari kecil dia tahu yang namanya toleransi itu seperti apa, jadi dari kecil saya terapkan seperti itu, meskipun sepulang dari situ banyak yang membuli. Itu kok Mas Gibran ikut festival ogoh-ogoh sama anaknya, banyak yang mencibir tapi saya tetap lurus saya ingin memfasilitasi acara-acara agama, kebudayaan untuk semua agama dan golongannya,” ungkapnya.

Baca juga: Soal Pungli Hand Traktor Bantuan Kementan Rp 3 Juta, Ini Kata Kejari Bone


Baca juga: Saat Petani di Bone Diminta Bayar Rp 3 Juta Per Unit untuk Bantuan Hand Traktor Kementan...

Gibran penuhi janji hadiri PGI

Gibran mengakui jika kehadiran dirinya pada acara PGI adalah memenhi janji atas undangan pendeta tahun lalu dan dia menyanggupinya untuk hadir.

“Saya mohon maaf, saya harusnya datang pas pembukaan karena jujur saja saya diundang pak pendeta tahun lalu tapi status saya masih Cawapres dan tahun lalu saya sanggupi, jadi terima kasih bapak ibu semua,” tutur dia.

Gibran menyampaikan bahwa pada pembukaan sidang raya ke-18 PGI tahun ini seharusnya dirinya yang harus hadir namun Presiden RI Prabowo Subianto sedang kunjungan ke luar negeri.

“Otomatis banyak pekerjaan-pekerjaan yang dilimpahkan ke saya dan mohon maaf saya baru sempat ke sini di acara penutupan ini," ujar dia.

Baca juga: Soal Pungli Hand Traktor Bantuan Kementan Rp 3 Juta, Ini Kata Kejari Bone

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Polemik PBNU, Cak Imin: Kelakuan PBNU Kecewakan Masyarakat NU
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau