MAMASA, KOMPAS.com - Petugas kebersihan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) melakukan aksi mogok kerja sejak Sabtu (5/10/2024).
Hingga saat ini, aksi mogok kerja tersebut masih berlanjut dan memasuki hari kelima, Rabu (9/10/2024).
Dampaknya, banyak sampah menumpuk dan berserakan di sejumlah lokasi di Mamasa.
Lantas, apa yang sebenarnya terjadi?
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Welem mengatakan, gaji para petugas kebersihan di Mamasa mengalami penundaan pembayaran sejak Juni 2024.
"Sejak bulan Juni saya sudah ajukan permintaan pembayaran honor petugas kebersihan," kata Welem saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Bersihkan Sampah, Karyawan Perkebunan di Nunukan Hilang di Sungai
Baca juga: Terjebak Longsor, Ibu Hamil di Mamasa Ditandu Menuju Puskesmas
Welem tidak merinci alasan bagian keuangan Pemerintah Kabupaten Mamasa sehingga menunda pembayaran gaji para petugas kebersihan tersebut.
Namun, pihaknya berjanji, gaji para petugas kebersihan yang berjumlah sekitar 60 orang tersebut akan diberikan pada Oktober 2024.
"Paling lambat besok lusa (dicairkan). Ini sudah saya instruksikan untuk membersihkan dan mengangkut sampah mulai besok subuh," kata dia.
Baca juga: Saat Sampah Plastik dari Indonesia Ditemukan Terdampar hingga Afrika…
Senada dengan Welem, Penjabat (Pj) Bupati Mamasa Muhammad Zain berjanji akan segera membayarkan gaji para petugas kebersihan yang sempat tertunda selama 4 bulan ini.
Zain mengaku telah menginstruksikan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah untuk menyelesaikan proses pembayaran gaji petugas kebersihan yang berstatus tenaga kontrak tersebut.
Lagi-lagi, mereka tidak menjelaskan mengapa gaji para petugas kebersihan tersebut mengalami keterlambatan pembayaran.
"Ini kan banyak hal yang harus kita kerjakan, prioritas, ini juga sebuah prioritas dan kita selesaikan satu per satu. InsyaAllah dalam hitungan hari bisa diselesaikan," kata Zain.
Baca juga: Video Viral Kamar Kos Penuh Sampah, Apa Penyebabnya?
Sebelumnya diberitakan, petugas kebersihan di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, melakukan aksi mogok kerja akibat gaji mereka yang belum dibayarkan selama empat bulan.
Pemogokan ini dimulai pada Sabtu (5/10/2024) dan telah berlangsung selama empat hari.
Akibat aksi tersebut, sampah menumpuk dan berserakan di beberapa wilayah di kota Mamasa.
Warga setempat mengeluhkan bau tak sedap yang berasal dari tumpukan sampah, terutama di sekitar pasar dan sekolah.
Baca juga: TPA Piyungan Resmi Ditutup, Bagaimana dengan Pengelolaan Sampah di DIY?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang