"Tetapi disaat kerumunan itukan mereka banyak. Tapi dalam satu kelas itu ada 13 orang," ujarnya.
Dia menyebut, kedua belah pihak telah bersepakat berdamai dan saling memaafkan.
Baca juga: Ini Motif Oknum Pesilat PSHT Keroyok Anggota Polisi di Jember
"Kami sudah tangani untuk mendamaikan, pihak sekolah memanggil semua anak-anak dan orangtua yang bersangkutan untuk kita damaikan,"bebernya.
Menurutnya, mereka saling memaafkan menerima berdamai antara satu dengan lainnya.
"Hari ini kami duduk bersama dengan pihak orangtua kedua belah pihak, syukur Alhamdulillah masing-masing saling legowo," tandasnya.
Sementara korban yang dalam kondisi sakit akibat dikeroyok menjalani perawatan di rumahnya.
"Kita berharap bahwa sakit yang ada pada anak ini tidak parah dan tidak mengakibatka hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Baca juga: Fakta Oknum Pesilat PSHT Jember Keroyok Polisi, 22 Orang Ditangkap dan Terekam CCTV
Amar mengaku, adanya insiden ini akan menjadi atensinya ke depan agar kasus serupa tak terulang kembali.
"Mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak terulang kembali karena kami sangat berharap prestasi SMK 5 yang sementara lagi bagus, tiba-tiba ada kejadian begini mudah-mudahan ini jadi pembelajaran juga buat kita pihak sekolah agar senantiasa mawas diri, punya perhatian khusus untuk anak kami," tutur Amar.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang