Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iringan Pengantar Jemaah Haji Tabrak Pembatas Jalur Trans-Sulawesi, 7 Penumpang Kritis

Kompas.com - 24/05/2024, 09:49 WIB
Abdul Haq ,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

GOWA, KOMPAS.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur Trans-Sulawesi, Jumat (24/5/2024) pukul 1.30 Wita, menimpa rombongan pengantar jemaah haji.

Akibat kecelakaan ini, tujuh orang kritis dan dilarikan ke dua rumah sakit berbeda.

Polisi memastikan bahwa peristiwa ini murni kecelakaan tunggal saat minibus melaju dengan kencang.

Baca juga: Buntut Kecelakaan Bus Rombongan SMP, Pemkab Keluarkan SE Imbau Study Tour Dilakukan di Malang Raya

Kecelakaan terjadi di jalur Trans-Sulawesi I, tepatnya di kelurahan Cambaya, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa.

Rombongan pengantar jemaah haji asal Kabupaten Bulukumba awalnya hendak menuju asrama haji Sudiang, Makassar, menggunakan sejumlah minibus.

Nahas, salah satu minibus bernomor polisi DD 1039 YT yang dikendarai oleh Ruslan (56), warga Desa Garuntungang, Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba menabrak separator hingga mengakibatkan tujuh penumpangnya mengalami patah tulang dan kritis.

"Informasi dari keluarga korban, mereka dari Kabupaten Bulukumba hendak menuju asrama Haji dan menabrak separator atau pembatas jalan " kata Ipda Heri Siswanto, Kanit Gakkum Satlantas Polres Gowa, yang dikonfirmasi langsung Kompas.com saat menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP).

Akibat kecelakaan ini, mobil tersebut ringsek. Sementara tujuh penumpang yang kritis dilarikan ke rumah sakit umum daerah (RSUD) Syekh Yusuf dan Puskesmas Pallangga guna mendapatkan perawatan intensif.

Informasi yang dihimpun Kompas.com di lokasi kejadian, kecelakaan ini terjadi saat minibus tersebut melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak sparator jalan.

"Kami rombongan ada beberapa mobil dari Bulukumba mau ke asrama haji untuk antar jemaat haji dan ini memang mobil (kendaraan korban) paling depan dan kencang sekali" kata Hasni (35), keluarga korban yang dikonfirmasi Kompas.com di lokasi kejadian.

Baca juga: Rekayasa Pembunuhan Jadi Kecelakaan, Pria di Ponorogo Bunuh Tetangganya Saat Mabuk

Dari hasil olah TKP terungkap bahwa peristiwa ini murni kecelakaan tunggal akibat kelalaian manusia dan ada korban jiwa dalam peristiwa ini

"Hasil olah TKP ini adalah kecelakaan tunggal akibat kelalaian manusia dalam berkendara dan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini," kata Ipda Heri Siswanto.

Diketahui, sebanyak 434 calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Bulukumba akan bergabung dengan kloter 17 Embarkasi Makasaar dan akan meninggalkan Tanah Air menuju Tanah Suci pada Sabtu, 25 Mei 2024.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesona Salukang Kallang, Gua Terpanjang di Indonesia

Pesona Salukang Kallang, Gua Terpanjang di Indonesia

Makassar
Kisah Pilu Kakek di Makassar Gendong Jenazah Cucunya Pakai Ojol Sejauh 53 Km

Kisah Pilu Kakek di Makassar Gendong Jenazah Cucunya Pakai Ojol Sejauh 53 Km

Makassar
Video Viral Jenazah Bayi di Makassar Diantar Ojol Sejauh 53 Km, RSUP Tadjuddin Chalid: Kami Mohon Maaf

Video Viral Jenazah Bayi di Makassar Diantar Ojol Sejauh 53 Km, RSUP Tadjuddin Chalid: Kami Mohon Maaf

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 16 Juni 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Disdik Cari Penyebar Video Perundungan Siswa SMP di Makassar

Disdik Cari Penyebar Video Perundungan Siswa SMP di Makassar

Makassar
Sopir Ojol di Makassar Tempuh 53 Km Antar Jenazah Bayi karena Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans

Sopir Ojol di Makassar Tempuh 53 Km Antar Jenazah Bayi karena Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans

Makassar
Siswa SMP Difabel Korban Bully di Makassar Trauma Berat, Tak Mau Masuk Sekolah

Siswa SMP Difabel Korban Bully di Makassar Trauma Berat, Tak Mau Masuk Sekolah

Makassar
Akses di Dusun Ini Serba Terbatas, Ibu Hamil Harus Ditandu Lewati Bukit dan Hutan untuk Melahirkan

Akses di Dusun Ini Serba Terbatas, Ibu Hamil Harus Ditandu Lewati Bukit dan Hutan untuk Melahirkan

Makassar
KPU Palopo Buka Pendaftaran Pantarlih, Dibutuhkan 468 orang, Ini Syaratnya

KPU Palopo Buka Pendaftaran Pantarlih, Dibutuhkan 468 orang, Ini Syaratnya

Makassar
5.818 Calon Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin Lolos UTBK SNBT 2024

5.818 Calon Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin Lolos UTBK SNBT 2024

Makassar
Berniat Mendahului, Wanita di Makassar Tewas Terlindas Truk Molen

Berniat Mendahului, Wanita di Makassar Tewas Terlindas Truk Molen

Makassar
PPDB SMP di Palopo, Banyak Orangtua Pilih Datangi Sekolah untuk Daftarkan Anak

PPDB SMP di Palopo, Banyak Orangtua Pilih Datangi Sekolah untuk Daftarkan Anak

Makassar
Viral, Siswa SMP Difabel di Makassar Di-'bully', Pihak Sekolah Buka Suara

Viral, Siswa SMP Difabel di Makassar Di-"bully", Pihak Sekolah Buka Suara

Makassar
Keluarga Korban Penembakan KKB Papua Mengeluh, Harus Bayar Rp 58 Juta untuk Pulangkan Jenazah ke Sulsel

Keluarga Korban Penembakan KKB Papua Mengeluh, Harus Bayar Rp 58 Juta untuk Pulangkan Jenazah ke Sulsel

Makassar
Pereteli Kendaraan Curian untuk Hilangkan Jejak, 4 Orang Ditangkap Resmob Tana Toraja

Pereteli Kendaraan Curian untuk Hilangkan Jejak, 4 Orang Ditangkap Resmob Tana Toraja

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com