Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelarian DPO 8 Tahun di Makassar Terhenti, Ditangkap Berkat Tato di Leher

Kompas.com - 22/05/2024, 17:09 WIB
Reza Rifaldi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pelarian pria bernama Gunawan, pelaku pembunuhan terhadap seorang pemuda bernama Muh Ali Imran (24) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), akhirnya terhenti.

Gunawan sendiri ditangkap tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel saat sedang berada di bilangan Jalan Veteran Selatan, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Sulsel, pada Selasa (21/5/2024).

"Benar kita tim Resmob Polda sulsel telah mengamankan DPO pelaku pasal 338 (kasus pembunuhan)," kata Panit 1 Resmob Ditreskrimum Polda Sulsel, Ipda Dendi Eriyan saat dikonfirmasi, Rabu (22/5/2024).

Baca juga: Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Dendi mengatakan, peristiwa pembunuhan itu terjadi di bilangan Jalan Andalas, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulsel, pada 2016 silam.

Usai menghabisi nyawa korban, pelaku pun langsung melarikan diri ke Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Kemudian, kabur ke Malaysia.

"Pelaku tersebut telah melarikan diri sejak tahun 2016. Dia ke Malaysia," ungkapnya.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta


Motif pembunuhan karena balas dendam

Sementara itu, untuk rekan pelaku sendiri sebelumnya sudah diamankan berjumlah enam orang dan kini telah menjalani proses hukum di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

"Pada 2016 telah diamankan 6 orang pelaku, dari hasil tersebut terbitlah DPO Bontoala atas nama pelaku ini," ucapnya.

Kata Dendi, penangkapan berawal saat pihaknya mendapatkan informasi bahwa, Gunawan telah pulang ke Kota Makassar. Di situ petugas langsung bergerak cepat untuk memastikan keberadaannya.

"Proses penangkapan, kita mengintai dari jauh dan kita profiling bahwasanya itu benar pelaku. Setelah kita pastikan itu Gunawan dengan ciri-cirinya baru kita amankan. Dia memiliki tato di leher," bebernya.

Baca juga: Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Dendi menyebutkan, pelaku menghabisi nyawa korban lantaran menaruh dendam.

"Motif yang kami dapatkan, informasi dari masyarakat itu balas dendam," pungkasnya.

Di hadapan polisi, Gunawan mengakui perbuatannya dalam kasus pembunuhan tersebut. 

Dia mengaku berperan menganiaya korban dengan cara memanah dan memukul korban menggunakan kayu hingga tewas.

"Saya bawa busur, dua kali saya busur. Kena punggung belakang. Saya juga pukul pake peti buah belakang kepala," tuturnya.

Atas perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 338 KUHPidana dengan ancaman kurungan penjara paling lama 15 tahun. 

Baca juga: Memancing, Remaja asal Bantul Hanyut di Sungai Progo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sopir Ojol di Makassar Tempuh 53 Km Antar Jenazah Bayi karena Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans

Sopir Ojol di Makassar Tempuh 53 Km Antar Jenazah Bayi karena Keluarga Tak Mampu Sewa Ambulans

Makassar
Siswa SMP Difabel Korban Bully di Makassar Trauma Berat, Tak Mau Masuk Sekolah

Siswa SMP Difabel Korban Bully di Makassar Trauma Berat, Tak Mau Masuk Sekolah

Makassar
Akses di Dusun Ini Serba Terbatas, Ibu Hamil Harus Ditandu Lewati Bukit dan Hutan untuk Melahirkan

Akses di Dusun Ini Serba Terbatas, Ibu Hamil Harus Ditandu Lewati Bukit dan Hutan untuk Melahirkan

Makassar
KPU Palopo Buka Pendaftaran Pantarlih, Dibutuhkan 468 orang, Ini Syaratnya

KPU Palopo Buka Pendaftaran Pantarlih, Dibutuhkan 468 orang, Ini Syaratnya

Makassar
5.818 Calon Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin Lolos UTBK SNBT 2024

5.818 Calon Mahasiswa Baru Universitas Hasanuddin Lolos UTBK SNBT 2024

Makassar
Berniat Mendahului, Wanita di Makassar Tewas Terlindas Truk Molen

Berniat Mendahului, Wanita di Makassar Tewas Terlindas Truk Molen

Makassar
PPDB SMP di Palopo, Banyak Orangtua Pilih Datangi Sekolah untuk Daftarkan Anak

PPDB SMP di Palopo, Banyak Orangtua Pilih Datangi Sekolah untuk Daftarkan Anak

Makassar
Viral, Siswa SMP Difabel di Makassar Di-'bully', Pihak Sekolah Buka Suara

Viral, Siswa SMP Difabel di Makassar Di-"bully", Pihak Sekolah Buka Suara

Makassar
Keluarga Korban Penembakan KKB Papua Mengeluh, Harus Bayar Rp 58 Juta untuk Pulangkan Jenazah ke Sulsel

Keluarga Korban Penembakan KKB Papua Mengeluh, Harus Bayar Rp 58 Juta untuk Pulangkan Jenazah ke Sulsel

Makassar
Pereteli Kendaraan Curian untuk Hilangkan Jejak, 4 Orang Ditangkap Resmob Tana Toraja

Pereteli Kendaraan Curian untuk Hilangkan Jejak, 4 Orang Ditangkap Resmob Tana Toraja

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 14 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 14 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Simbol Kasih Sayang Abadi yang Jadi Ikon Kota Parepare

Monumen Cinta Sejati Habibie Ainun, Simbol Kasih Sayang Abadi yang Jadi Ikon Kota Parepare

Makassar
Tersinggung Saling Tatap, Pelajar SMA di Makassar Tebas Ojol dengan Parang

Tersinggung Saling Tatap, Pelajar SMA di Makassar Tebas Ojol dengan Parang

Makassar
Sopir Angkutan di Makassar 'Nyambi' Jadi Begal, Sasar Mahasiswi yang Melintas di Jalan Sepi

Sopir Angkutan di Makassar "Nyambi" Jadi Begal, Sasar Mahasiswi yang Melintas di Jalan Sepi

Makassar
Teror Buaya di Bone, Berkeliaran di Pemukiman Penduduk Saat Malam Hari

Teror Buaya di Bone, Berkeliaran di Pemukiman Penduduk Saat Malam Hari

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com