Hal itu diungkapkan oleh tetangga korban bernama Sahari (45) saat ditemui awak media usai olah TKP di Jl Kandea 2 Lorong 116 No 6 B, Kelurahan Bontoala Tua, Kecamatan Bontola, Makassar, Minggu (14/4/2024).
"Sebelumnya memang sering cekcok, biasa (masalah) keluarga. Biasanya ribut. Sampai (korban) dipukul-pukul. Tapi kita tidak tahu ada pembunuhan begini," ucapnya.
Namun dirinya tak menyangka bahwa H tega membunuh istrinya.
Sahari mengatakan, selama ini setiap kali H ditanya keberadaan istrinya selalu dijawab korban kabur dengan pria lain.
"Setiap ditanya di mana istrimu Hengki, dia bilang pergi sama laki-laki lain. Padahal mungkin sudah mi dibunuh itu," ucapnya.
Sahari mengatakan, H tinggal di rumah berlantai dua itu sejak kecil.
"Masih kecil dia (pelaku) tinggal di sini, orangtuanya juga. Sampai besar, sampai beristri," tuturnya.
Baca juga: Cemburu, Motif Pelaku Bunuh dan Timbun Istrinya di Dalam Rumah di Makassar
Motif pelaku H tega menghabisi nyawa istrinya lantaran mengaku cemburu korban bertemu dengan mantan pacarnya.
"Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1, saya tanya tapi dia tidak mau mengaku," kata pelaku saat diamankan, Minggu (14/4/2024).
Merasa kesal karena istrinya tak mau mengaku, H kemudian memukul korban.
Awalnya hanya tangan kosong kemudian berlanjut menggunakan balok kayu di bagian kepala.
Pelaku mengaku lupa bulan berapa kejadian penganiyaan dan pembunuhan itu.
"Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018. Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasih semen di atasnya, tidak dicor," ujar dia.
Pelaku menyebut, lokasi mayat istrinya ditimbun berada tanah kosong belakang toilet rumahnya.
"Tidak (saya gali lubang), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lubang," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.