KOMPAS.com - Bripda M Fathul Hidayat, anggota polisi yang berdinas di Polda Sulawesi Selatan menjadi korban pengeroyokan iring-iringan pengantar jenazah.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Inspeksi Pam, Lorong 3, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Senin (18/3/2024).
Akibat kejadian itu, polisi berpangkat Bripda tersebut mengalami luka di wajah dan lecet pada tangannya.
Tak terima dengan kejadian tersebut, Fathul membuat laporan ke polisi.
Saat dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sudjana membenarkan kejadian tersebut.
Baca juga: Kronologi Nenek 71 Tahun di Makassar Tewas Terjebak Api Saat Rumah Terbakar
Ia menjelaskan kejadian berawal saat korban melintas di kawasan Kecamatan Panakkukang dari arah barat menuju Jalan Inspeksi Pam Lorong 3 mengendarai motor KLX.
Saat bersamaan, dari arah berlawanan, melintas sekelompok pengantar jenazah.
"Tiba-tiba dari arah berlawanan sekelompok pengantar jenazah yang ugal-ugalan ingin menguasai jalan raya," ungkap Devi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/3/2024).
"Mereka langsung memepet korban sehingga menyebabkan terjadinya kecelakaan sehingga korban jatuh tersungkur," tambah dia.
Beberapa orang kemudian menganiaya Fathul yang saat itu sudah dalam kondisi terjatuh. Selain itu korban ditendang di bagian dada dan kepala.
Baca juga: Rumah Ludes Terbakar di Makassar, Seorang Wanita Lansia Ditemukan Tewas
Tak hanya itu, para pelaku juga menginjak dan memukul wajah korban.
"Korban mengalami luka memar pada bagian pelipis kiri, lengan sebelah kanan, bengkak dan sakit bagian belakang kepala," jelas Devi.
Setelah melakukan pengeroyokan, sekelompok pengantar jenazah tersebut pergi meninggalkan korban.
Setelah menerima laporan dari korban, polisi mengamankan empat orang dari kelompok pengantar jenazah tersebut.
Keempat pelaku ditangkap tak jauh dari lokasi pengeroyokan.
"Dari hasil penyelidikan bahwa terduga pelaku sedang berada di Jl Inspeksi Pam Lorong 3, Kecamatan Manggala, Kota Makassar," ucap Devi, Selasa.
Baca juga: 3 Tahanan Polsek Mariso Makassar Kabur dari Sel
Devi menjelaskan pelaku pertama yang ditangkap adalah Hisyam alias Iksan (20). Setelah ditangkap, Hisyam menyebut pelaku lainnya yang juga berada di kawasan tersebut.
"Kemudian anggota menuju lokasi tersebut sehingga berhasil mengamankan Rahmat alias Aco (20), H alias Bus (17) dan Ronaldi alias Ronal (27)," tutur dia.
Saat diperika penyidik, keempat pelaku mengakui perbuatannya.
"Hasil interogasi, Hisyam bersama Rahmat dan H alias Aco mengakui dan membenarkan telah melakukan pengeroyokan," kata Kasat Reskrim Polrestabes Makassar Kompol Devi Sudjana.
Ia menjelaskan Hisyam mengakui memukul bagian kepala korban sebanyak satu kali.
"Rahmat mengakui berperan memukul bagian bahu korban sebanyak satu kali," ujarnya.
Sementara H alias Aco mengakui berperan menendang paha korban korban sebanyak satu kali.
"Ronaldi mengakui dan membenarkan ikut serta berada di lokasi namun pada saat kejadian, berusaha melerai pelaku saat melakukan pengeroyokan terhadap korban," ungkapnya.
Baca juga: Kronologi Anggota Polisi di Makassar Dikeroyok Pengantar Jenazah, Ditendang dan Diinjak
Alasan Ronaldi ikut terlibat dalam pengeroyokan aparat itu karena merasa nyaris ditabrak oleh korban.
"Mauka natabrak komandan," ucapnya saat ditanya polisi alasan memukul korban.
Kini, empat pelaku tengah menjalani pemeriksaan di ruang Sat Reskrim Polrestabes Makassar.
Sementara itu, masih ada lima terduga pelaku yang saat ini dalam pengejaran pihak kepolisian.
Devi pun mengimbau agar kelima pelaku tersebut segera menyerahkan diri ke kantor polisi.
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis:Reza Rifaldi, Sari Hardiyanto), Tribun Timur
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.