“Setiap bangunan ada spasi, jadi saat peminat membeli lahan saya sampaikan te rlebih dahulu, untuk memberi ruang antara atau spasi minimal 40 sentimeter setiap sisi kecuali di depan tidak boleh melewati akses jalan, karena jalan juga sudah kami siapkan selebar 3,5 meter, itu demi keindahan dan penataan, kendaraan juga bisa masuk,” tutur Max.
Model bangunan Patane berbeda beda setiap penggunanya, tergantung dari desain yang diinginkan, sehingga ada yang terlihat mewah.
“Kalau harga kavlingnya saja saat ini Rp 50 juta, kalau awal saya buka mulai dari Rp 5 juta, bahkan Rp 10 juta, karena sekarang ini banyak peminatnya jadi harga naik dan memang harga tanah sekarang ini semakin mahal,” jelas Max.
Untuk saat ini Max masih menyediakan kavling Patane seluas 0,5 Hektare yang diperkirakan sekitar 100 unit Patane.
“Permintaan Patane setiap tahun rata-rata mencapai 6 unit bahkan pernah sampai 10 unit,kami masih menyediakan lahan untuk pemakaman atau Patane yang cukup luas, diperkirakan masih ada lebih 100 unit,” jelasnya lagi.
Baca juga: Menyusuri Jalan Stum Jalur Bersejarah Era Kolonial Belanda di Garut
Patane di Kelurahan To’bulung ini ramai dikunjungi oleh keluarga jenazah, terutama saat Natal dan Tahun Baru untuk melakukan ziarah, baik dari dalam Kota Palopo, Luwu, Tana Toraja, Papua bahkan dari Malaysia.
“Banyak juga dari luar karena perantau-perantau Toraja setiap tahun balik ke kampung untuk merayakan Natal dan Tahun baru, bertemu keluarga dan berziarah ke makam atau Patane sambil membersihkannya,” imbuh Max.
Pemerintah Kelurahan To'bulung, mengapresiasi usaha yang dilakukan Max, pasalnya sangat membantu masyarakat, meski dalam hal pemakaman pihaknya tidak memiliki keterkaitan dengan Patane.
"Kami tidak memiliki kaitan dengan Patane, karena itu merupakan milik pribadi, bukan fasilitas Pemerintah, kami hanya melakukan pengamanan dan pemantauan di Patane To'bulung terutama saat bulan Ramadhan biasanya anak-anak remaja datang di area situ berkumpul,” terang Jumsa, Lurah To’bulung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.