Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Dugaan Pelibatan Anak Saat Kampanye PAN, Bawaslu Makassar Masih Kumpulkan Informasi

Kompas.com, 29 Januari 2024, 23:06 WIB
Darsil Yahya M.,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Bawaslu Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih melakukan penelusuran terkait kegiatan kampanye Partai Amanat Nasional (PAN) yang diduga melibatkan anak di bawah umur.

Kordinator Divisi (Kadiv) Penanganan Pelanggaran Bawaslu Makassar, Rahmat Sukarno mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat terkait dugaan adanya mobilisasi anak di bawah umur saat kampanye yang dihadir Zulkifli Hasan selaku Ketua Umun PAN.

"Kami juga baru melakukan pembahasan di kantor (Bawaslu) terkait informasi itu. Dan kita sudah mau tindaklanjuti untuk dilakukan penelusuran terkait kegiatan (kampanye) itu," kata Rahmat Sukarno kepada Kompas.com Senin (29/1/2023).

Baca juga: Tanggapan DPW PAN soal Kampanye Zulhas di Makassar yang Diduga Libatkan Anak di Bawah Umur

Rahmat mengaku telah menerima informasi awal terkait adanya dugaan keterlibatan anak di bawah umur. Namun, saat ini pihaknya masih mengumpulkan fakta-fakta terkait informasi tersebut.

"Karena belum tentu benar atau tidaknya informasi tersebut. Itu fungsinya penelusuran kita mau cari apakah benar atau tidak info yang kami terima (ada mobilisasi anak di bawah umur)," ujarnya.

Persoalan fakta benar atau tidaknya, kata Rahmat, akan dilihat dari proses hasil penelusuran dari panitia pengawas kecamatan (panwascam).

"Benarkah ada kegiatan kampanye yang memobilsasi anak di bawah umur atau tidak, itu dulu yang mau dilakukan penelusuran," ucapnya.

Dia mengatakan, pihaknya belum akan melakukan pemanggilan terhadap pihak penyelenggara kampanye, termasuk Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PAN Sulsel.

"Belum bisa saya sampaikan mau dipanggil untuk dimintai keterangannya dari pihak penyelanggara kampanye. Tapi kita mau ungkap dulu informasinya apakah benar atau tidak, habis itu kita tentukan apakah mau dipanggil," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) diduga melibatkan anak di bawah umur saat menggelar kampanye terbatas di GOR Anugrah, Jalan Sultan Dg Raja, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (24/1/2024).

Sebab, terlihat beberapa anak yang hadir dalam kegiatan itu tampak mengenakan baju partai PAN.

Tak hanya itu, mereka juga tampak berjoget dan bernyanyi yel-yel PAN yang diputar panitia penyelenggara saat menyambut kedatangan serta mendengarkan sambutan dari Zulhas.

Baca juga: Libatkan Anak-anak dalam Kampanye, Caleg di Purworejo Divonis 3 Bulan Penjara

Ketua DPW PAN Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ashabul Kahfi membantah pihaknya memobilisaai anak di bawah untuk hadir saat kampanye.

Menurutnya, kehadiran anak-anak di lokasi kampanye kemungkinan adalah spontanitas. Apalagi peserta kampamye kebanyakan adalah ibu-ibu yang punya anak kecil. Sehingga mau tidak mau mereka membawa anaknya ke lokasi kampanye.

"Penting untuk dipahami bahwa beberapa peserta kampanye adalah ibu-ibu yang mungkin tidak memiliki pilihan lain selain membawa anak-anak mereka. Karena tidak ada yang bisa menjaga di rumah. Ini adalah realitas sosial yang kami sadari dan hormati," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com via pesan singkat, Jumat.

Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menuturkan jika kehadiran anak-anak di acara kampanye bukanlah suatu kesengajaan.

"Kami sangat memperhatikan dan menghindari segala bentuk eksploitasi terhadap mereka. Ke depan kami akan terus berupaya untuk memastikan bahwa semua kegiatan kami berlangsung dengan memperhatikan norma-norma sosial dan hukum yang berlaku," pungkas dia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau