Salin Artikel

Soal Dugaan Pelibatan Anak Saat Kampanye PAN, Bawaslu Makassar Masih Kumpulkan Informasi

Kordinator Divisi (Kadiv) Penanganan Pelanggaran Bawaslu Makassar, Rahmat Sukarno mengatakan, pihaknya telah menggelar rapat terkait dugaan adanya mobilisasi anak di bawah umur saat kampanye yang dihadir Zulkifli Hasan selaku Ketua Umun PAN.

"Kami juga baru melakukan pembahasan di kantor (Bawaslu) terkait informasi itu. Dan kita sudah mau tindaklanjuti untuk dilakukan penelusuran terkait kegiatan (kampanye) itu," kata Rahmat Sukarno kepada Kompas.com Senin (29/1/2023).

Rahmat mengaku telah menerima informasi awal terkait adanya dugaan keterlibatan anak di bawah umur. Namun, saat ini pihaknya masih mengumpulkan fakta-fakta terkait informasi tersebut.

"Karena belum tentu benar atau tidaknya informasi tersebut. Itu fungsinya penelusuran kita mau cari apakah benar atau tidak info yang kami terima (ada mobilisasi anak di bawah umur)," ujarnya.

Persoalan fakta benar atau tidaknya, kata Rahmat, akan dilihat dari proses hasil penelusuran dari panitia pengawas kecamatan (panwascam).

"Benarkah ada kegiatan kampanye yang memobilsasi anak di bawah umur atau tidak, itu dulu yang mau dilakukan penelusuran," ucapnya.

"Belum bisa saya sampaikan mau dipanggil untuk dimintai keterangannya dari pihak penyelanggara kampanye. Tapi kita mau ungkap dulu informasinya apakah benar atau tidak, habis itu kita tentukan apakah mau dipanggil," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Amanat Nasional (PAN) diduga melibatkan anak di bawah umur saat menggelar kampanye terbatas di GOR Anugrah, Jalan Sultan Dg Raja, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Rabu (24/1/2024).

Sebab, terlihat beberapa anak yang hadir dalam kegiatan itu tampak mengenakan baju partai PAN.

Tak hanya itu, mereka juga tampak berjoget dan bernyanyi yel-yel PAN yang diputar panitia penyelenggara saat menyambut kedatangan serta mendengarkan sambutan dari Zulhas.

Ketua DPW PAN Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Ashabul Kahfi membantah pihaknya memobilisaai anak di bawah untuk hadir saat kampanye.

Menurutnya, kehadiran anak-anak di lokasi kampanye kemungkinan adalah spontanitas. Apalagi peserta kampamye kebanyakan adalah ibu-ibu yang punya anak kecil. Sehingga mau tidak mau mereka membawa anaknya ke lokasi kampanye.

"Penting untuk dipahami bahwa beberapa peserta kampanye adalah ibu-ibu yang mungkin tidak memiliki pilihan lain selain membawa anak-anak mereka. Karena tidak ada yang bisa menjaga di rumah. Ini adalah realitas sosial yang kami sadari dan hormati," ucapnya saat dikonfirmasi Kompas.com via pesan singkat, Jumat.

Mantan Wakil Ketua DPRD Sulsel ini menuturkan jika kehadiran anak-anak di acara kampanye bukanlah suatu kesengajaan.

"Kami sangat memperhatikan dan menghindari segala bentuk eksploitasi terhadap mereka. Ke depan kami akan terus berupaya untuk memastikan bahwa semua kegiatan kami berlangsung dengan memperhatikan norma-norma sosial dan hukum yang berlaku," pungkas dia.

https://makassar.kompas.com/read/2024/01/29/230621978/soal-dugaan-pelibatan-anak-saat-kampanye-pan-bawaslu-makassar-masih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke