Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Pembunuhan Ayah dan Anak di Maros, Sempat Duel dengan Pria yang Tak Dikenal

Kompas.com, 8 Desember 2023, 14:24 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - MM (53) dan anak laki-lakinya, AM (27) ditemukan tewas bersimbah darah di dalam rumah toko (ruko) di Jalan Poros Maros-Makassar, Kelurahan Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan pada Rabu (6/12/2023) dini hari

Sebelum ditemukan tewas, kedua korban sempat duel dengan seorang pria yang tak dikenal. Hal tersebut diungkapkan oleh oleh UH (22), anak perempuan MM yang berhasil selamat.

UH adalah saksi kunci kejadian tersebut. Di malam berdarah tersebut, ia terbangun untuk shalat shubuh di lantai tiga ruko tersebut.

Namun di saat bersamaan ia mendengar keributan di lantai satu dan saat mengintip, ia melihat ayah serta kakaknya berkelahi dengan seorang pria.

Baca juga: Ayah dan Anak Tewas Dibunuh di Maros, Anak Perempuan Berhasil Selamat

Tak hanya UH, sang adik juga mendengar suara perkelahian.

"Dia mau mengintip juga, tapi saya suruh masuk lagi ke kamar," ujar UH.

Saat tahu anaknya, UH histeris ketakutan, MM sempat berteriak meminta anaknya untuk tidak turun dan segera bersembunyi.

UH pun masuk ke dalam kamar adiknya untuk bersembunyi dan menelpon sang tante, polisi dan juga ambulance.

"Saat itu darah sudah ada dimana-mana," tambahnya.

Ia menyebutkan, sang pelaku sempat masuk ke kamar ibunya dan mengancam. Tak hanya itu, pelaku juga mengambil sejumlah uang dari laci.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Sadis Ibu dan Anak di Makassar Ditangkap Saat Bersembunyi di Hutan Kabupaten Maros

"Ada meja di kamar dia acak-acak, pelaku juga sempat mengambil uang, tapi tak tahu pasti nominalnya, dia juga sempat mengancam dan bilang tinggal kau yang terakhir dan menguncikan mamaku dari luar," terangnya.

UH menduga, pelaku masuk lewat dinding samping rumah.

"Semua pintu terkunci, satu-satunya cara dia masuk lewat dinding samping," tutupnya.

UH pun mengungkapkan ciri-ciri terduga pelaku yang membunuh ayah dan kakaknya. Menurutnya pelaku bertubuh kurus dengan tinggi badan sekitar 150 cm.

"Mata belo, hidung agak runcing, baju hijau keabuan, rambut pendek tipis," ujarnya.

Baca juga: Makassar Krisis Air Bersih, Penyebabnya Bendungan Leko Pancing Maros Kering

Korban adalah pengusaha roti di ruko yang menjadi tempat kejadian perkara. Lantai pertama menjadi tempat usaha roti, lantai dua adalah ruang tamu dan kamar orangtuanya.

Sementara lantai tiga digunakan untuk kamar UH dan adiknya. Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan dan memburu pelaku.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hendra Cipto | Editor: Gloria Setyvani Putri), Tribun Timur

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau