Bahkan bagi pengunjung yang memiliki nyali dapat melompat dari bibir sumur setinggi lima hingga tujuh meter tersebut.
Aktivitas lain yang dapat dilakukan adalah menikmati pemandangan pantai Donggala yang terkenal dengan pasir putihnya.
Ada sebuah pulau kecil yang terletak tidak jauh dari bibir pantai. Anda dapat menuju pulau tersebut jika air laut sedang surut.
Baca juga: Berlabuh di Pantai Labuana, Donggala
Pantai Donggala merupakan salah satu tempat untuk menikmati lembayung menjelang matahari terbenam.
Terdapat perahu sewa yang dapat digunakan untuk keliling pantai dengan biaya sekitar Rp 10.000 per orang.
Nama Pusentasi atau Pusat Laut berasal dari bahasa suku Kaili, suku terbesar di Sulawesi Tengah.
Kata Pusen berarti pusat dan Tasi berarti laut.
Berdasarkan cerita yang berkembang, Pusat Laut tersebut merupakan peristiwa alam yang terbentuk akibat ambrolnya tanah secara tiba-tiba ke dalam tanah dengan bentuk melinggar seperti sumur.
Penyebab runtuhnya permukaan tanah yang memunculkan air yang diperkirakan karena letaknya berdekatan dengan bibir pantai.
Pengunjung yang ingin menikmati wisata Pusat Laut Donggala akan dikenakan biaya sekitar Rp 2.000 hingga Rp 5.000 sebagai ganti tarif parkir.
Baca juga: Wisata Hutan Mangrove Jomblo di Donggala, Sulawesi Tengah
Jarak Palu Donggala sekitar sekitar 69,8 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih hampir dua jam menggunakan kendaraan motor maupun mobil.
Perjalanan akan melalui Jalan Tolitoli-Palu.
Fasilitas wisata Pusat Llaut Donggala cukup lengkap, yakni tersedia toilet, parkir luas, warung, dan gazebo.
Sumber:
Google Maps, www.djkn.kemenkeu.go.id, dan jadesta.kemenparekraf.go.id
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.