Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Geruduk Polsek Bontoala, Minta Kasus Kematian Revan yang Janggal Diungkap Transparan

Kompas.com - 10/10/2023, 10:27 WIB
Darsil Yahya M.,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MAKASSAR, KOMPAS.com - Sejumlah warga mendatangi Polsek Bontoala Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), di Jalan Masjid Raya Kota Makassar, Senin (9/10/2023) malam.

Kehadirannya untuk menanyakan terkait kasus kematian Revan, remaja yang meninggal dunia diduga kecelakaan di Jalan Veteran Utara, Pasar Kalimbu, Kecamatan Bontoala, pada Jumat 4 Agustus dini hari.

Pihak keluarga menilai, kematian remaja berusia 16 tahun tersebut janggal. Mereka curiga korban meregang nyawa bukan karena kecelakaan melainkan diduga dianiaya oleh orang tak dikenal (OTK).

Irayanti (37), ibu korban mengungkapkan, mengetahui anaknya meninggal dunia dari teman korban yang datang ke rumahya pada saat ia tengah tertidur lelap di rumahnya.

Baca juga: Dua Tersangka Bentrokan Senior Vs Junior di UNM Makassar Otomatis DO

"Ada temannya datang ke rumah teriak minta tolong bilang kecelakaan anakku. Anakku saat itu bilang mau pergi nasi kuning," ucap Irayanti, di Mapolsek Bontoala Makassar, kepada awak media, Senin (9/10/2023).

Atas dasar itulah, Irayanti dan beberapa keluarganya menyambangi Mapolsek dan meminta Kapolsek Bontoala Makassar agar segera mengusut kasus kematian Revan.

"Awalnya, saya mendapat informasi bahwa almarhum anak saya ini kecelakaan. Infonya motor anak saya ditendang (OTK) hingga terjadi kecelakaan," ujar dia.

Setelah mendengar anaknya tewas kecelakan, Irayanti kemudian ke rumah sakit (RS) Pelamonia tempat Revan mendapatkan perawatan medis.

Namun, sesampainya di RS ia kaget. Sebab, menurut pengakuan dari dokter ternyata anaknya bukan tewas karena kecekalakan, tapi dianiaya.

"Saat itu anak saya dibawa ke RS Pelamonia. Kemudian dokter bilang tidak kecelakaan ini. Dikeroyok ini. Dokter bilang begitu," ujar dia.

Saat itu, kata Irayanti, dokter menyebut terdapat beberapa luka yang dialami anaknya. Mulai dari kepala hingga kaki.

"Saat diperiksa dokter itu di bagian kepala, kemudian matanya lebam ada cairan warna kuning di telinganya keluar, dokter bilang harus dioperasi ini anaknya dan harus sediakan uang sekitar Rp 80 juta untuk dioperasi," sambungnya lagi.

 

Sehingga dari situlah dia yakin bahwa anaknya bukan meninggal karena kecelakan melainkan diduga dianiaya hingga tewas.

"Saya yakin anak saya dikeroyok melihat mata sama kepala. Korban berempat, tapi yang satu sadar," ungkap dia.

Tak hanya mendatangi Polsek Bontoala, mereka juga berdiri di depan Polsek sambil berteriak-teriak.

Dia juga mengaku telah melaporkan kasus ini ke Polsek Bontoala.

Ia meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus kematian anaknya dan menangkap terduga pelaku. Apalagi, kata dia, sudah ada empat orang yang diperiksa.

"Ini sudah dua bulan lebih tidak ada perkembangan kasus. Saya hanya mau keadilan, tersangkanya semoga ditangkap. Saya yakin anak saya dikeroyok," ujar dia.

Kapolsek Bontoala Makassar Kompol Muhammad Idris mengatakan, kehadiran sejumlah warga di kantornya untuk mempertanyakan kasus kematian Revan yang dinilai pihak keluarga korban janggal.

Baca juga: Bentrok Senior dan Junior di UNM Makassar, Polisi Tetapkan 2 Tersangka

"Mereka mendapatkan kabar kalau itu bukan kecelakaan murni jadi kita melakukan penyelidikan, apakah betul korban meninggal ada unsur disengaja atau tidak, penyebab kecelakaan tersebut murni kecelakan atau bukan," ucap dia.

Polisi telah memeriksa saksi sebanyak 8 orang untuk meminta keterangan apakah penyebab kecelakaan itu ada hal lain atau tidak.

"Namun, belum ada yang menuju ke arah sana (penyebab lain selain kecelakaan). Kami masih melakukan penyelidikan sesuai Pasal 184 kami belum menemukan 2 alat bukti untuk ditingkatkan ke penyidikan jadi masih penyelidikan sampai sekarang," ujar dia.

Adapun kronologi kejadian, kata Idris, saat itu korban menggunakan sepeda motor dengan berboncengan 4 dari arah Veteran ke arah Pasar Kalimbu.

Pada saat Pasar Kalimbu mereka sempat menabrak kendaraan bermotor yang terparkir.

"Mungkin karena kaget apalagi banyak orang saat subuh makanya mungkin dia buru-buru tancap gas lagi, karena dia kecepatan tinggi dan borboncengan 4 dengan motor Scoopy dan mungkin tidak bisa menguasai akhirnya jatuh menabrak trotoar, seperti itu," terangnya.

Diketahui Pasar Kalimbu merupakan pasar yang beraktivitas mulai dini hari pukul 01.00 hingga 05.00 Wita.

 

Mayoritas di pasar ini adalah pedagang sayur mayur yang menjajakan dagangannya dipinggir jalan menggunakan mobil pik up.

Meski demikian, ia mengatakan akan tetap berusaha untuk mengungkap kasus ini apakah murni kecelakaan atau bukan. Apalagi, pihaknya tidak menemukan ada rekaman CCTV saat kejadian.

Baca juga: Gara-gara Maskot Inaugurasi, Mahasiswa FSD UNM Makassar Saling Serang Pakai Sajam

"Sepanjang ada saksi yang mendukung, kami bisa mengungkap kasus ini secepatnya kami akan selesaikan tapi kalau tidak ada saksi yang mendukung ke arah situ kami juga tidak bisa. Jangan sampai kami salah menentukan orang yang tidak bersalah, itu lebih repot lagi," ucapnya.

Idris menuturkan, tetap mencari informasi dan menunggu ada yang memberikan informasi atau saksi-saksi yang mengarah tindak penganiayaan.

"Kami sudah memberikan penjelasan kepada keluarga korban bahwa kami telah berusaha untuk semaksimal mungkin mengungkap kasus ini. Berikan kami dukungan dan doa berikan informasi kepada kami sehingga menemukan titik terang dari permasalahan ini dan segera terungkap," tutup Idris.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Jasad Balita Ditemukan di TPA Antang Makassar, Setengah Badan Tertimbun Sampah

Makassar
1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

1.000 Pelari Akan Meriahkan LPS Monas Half Marathon 2024 Run The City Makassar

Makassar
500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

500-an Warga Korban Banjir Mahakam Ulu Diungsikan ke Posko dan Gereja

Makassar
Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Pemuda di Wakatobi Ditemukan Gantung Diri di Hari Pernikahannya

Makassar
Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Pasca Insiden Garuda, PPIH Embarkasi Makassar Gelar Doa untuk Keselamatan Pelaksanaan Haji

Makassar
Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Viral, Wanita di Makasasar Tampar Anggota Polisi, Begini Kejadiannya

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Jumat 17 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Usai Viral, Tiang di Bahu Jalan Makassar yang Kerap Bikin Kecelakaan Dipindahkan

Makassar
Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Mengintip Rumah Mewah SYL yang Disita KPK di Makassar, Seharga Rp 4,5 Miliar dan Dibangun Hanya Setahun

Makassar
Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Makassar
6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

Makassar
Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Makassar
Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Makassar
KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com