Kata dia, keuntungan yang didapatkan dari menjual air sumur bor ini dapat menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga kecilnya.
Nanni menyebut dirinya bisa menjual puluhan hingga ratusan jeriken dalam sehari dengan harga Rp 3.000. Bahkan, dia menerima jasa pengantaran air bersih dengan ongkos kirim kisaran harga Rp 20.000 sampai Rp 30.000.
"Keuntungan dalam sehari itu palingan Rp 200.000 sampai Rp 300.000, ada juga Rp 1 juta. Satu jeriken itu harganya Rp 3.000. Kalau dibawakan (diantarkan) Rp 30.000 itu pun dibagi sama yang antar," bebernya.
Dia mengatakan pelanggan air sumur bor miliknya itu kebanyakan merupakan warga kompleks NTI yang hanya mengandalkan air dari PDAM.
"Ini yang ambil orang perumahan di bagian dalam yang tidak bisa sumur bor. Iya ini begini semenjak kemarau masuk, susah air," tandasnya.
Baca juga: 625 Desa di Jateng Kekeringan, BPBD Gelontorkan 20 Juta Liter Air Bersih
Sementara, beberapa waktu lalu Direktur Utama PDAM, Beni Iskandar dalam keterangan resminya membenarkan informasi pasokan air bersih di 10 Kecamatan di Kota Makassar terganggu.
Pasokan air bersih terganggu disebabkan situasi air baku di Bendungan Lekopancing saat ini sangat berkurang signifikan.
"Beberapa pekan ini memang sudah terlihat kondisinya sudah menurun, tentu akan berdampak pada pelayanan air kami di beberapa tempat yang sumber airnya mengandalkan dari Bendungan Lekopancing ini," katanya.
Dengan begitu, lanjut Beni, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Kekeringan tersebut berdampak langsung ke daerah tersebut, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ucapnya.
Untuk mengatasi krisis air bersih di Kota Makassar, papar Beni, PDAM Makassar akan menyuplai air melalui armada mobil tangki ke beberapa wilayah terdampak.
"Kami sudah siapkan pengantaran air melalui mobil tangki secara berkala untuk menutupi defisit pasokan air ke beberapa daerah terdampak hal dan itu gratis," tambahnya.
Baca juga: 71.653 Jiwa Terdampak Kekeringan di Sumbawa, Penyaluran Air Bersih Terkendala Kondisi Geografis
Diketahui, fenomena alam yang terjadi saat ini dan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia adalah El Nino. Fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.
Fenomena alam ini menyebabkan perubahan pola cuaca global yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa prediksi kemarau akan berlangsung setidaknya hingga akhir bulan Oktober-November 2023. Puncak kemarau terjadi pada pertengahan September-Oktober.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.