Salin Artikel

Jual Air Sumur Bor di Saat Kekeringan, Warga Makassar Ini Bisa Untung Rp 300.000 Per Hari

Warga yang menggunakan air berasal dari PDAM di sebagian wilayah di Kota Makassar pun mengeluh. Pasalnya, mereka sering tidak mendapatkan pasokan air dari PDAM karena kekeringan

PDAM Makassar juga telah mengumumkan bahwa kekurangan pasokan air untuk wilayah Kecamatan Ujung Pandang, Panakkukang, Makassar, Tallo, Ujung Tanah, Bontoala, Wajo, Tamalanrea, dan Biringkanaya.

Mengatasi hal itu, warga yang tinggal di kawasan kompleks Nusa Tamalanrea Indah (NTI), Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), harus membeli air bersih yang dijual beberapa warga di luar kawasan kompleks.

Salah satu warga Amri yang tinggal di Kecamatan Alauddin mengungkapkan bahwa memang beberapa waktu terakhir pasokan air dari PDAM Makassar berkurang.

"Itu kalau air PDAM memang sulit. Makanya saya pakai sumur bor untuk keperluan sehari-hari," ucap Amri kepada Kompas.com saat ditemui di kediamannya. Senin (11/9/2023)

Warga lainnya bernama Adnan mengaku sudah berhari-hari membeli air warga luar kawasan kompleks untuk keperluan sehari-hari.

"Sudah beberapa hari ini memang air dari PDAM tidak mengalir disini, jadi kita biasa beli air di depan untuk digunakan," ungkap Adnan. 

Kata dia, harga satu jeriken air bersih Rp 3.000 per 20 liter. Dalam sehari, Adnan dan keluarga juga harus menghabiskan sekitar 5 jeriken.

"Kalau mencuci kan biasa kita laundry. Ini yang keperluan kayak memasak, minum, mandi, dan lain-lain, untung ada jual begini dan murah," ungkapnya.

Mereka tampak sibuk mengisi puluhan jeriken dengan kapasitas 20 liter lalu dijajakan di depan rumah mereka. Terkadang para pembeli air datang dengan menggunakan mobil mewah, becak motor, hingga motor.

Diketahui, air bersih yang mereka jajakan ini berasal dari sumur bor pribadi masing-masing warga tersebut.

Salah satu penjual air sumur bor yakni Nanni mengungkapkan, dirinya menjajakan air ke warga-warga kompleks dimulai sejak pagi hingga hampir tengah malam.

"Iya ini air dari sumur bor, dari PDAM kan tidak jalan (tidak mengalir). Saya menjual ini mulai dari hari Minggu, saya menjual mulai pagi sampai jam 11 malam," ungkap Nanni saat berbincang dengan Kompas.com ditengah kesibukannya mengatur jeriken untuk diisi air.

Kata dia, keuntungan yang didapatkan dari menjual air sumur bor ini dapat menutupi kebutuhan sehari-hari keluarga kecilnya.

Nanni menyebut dirinya bisa menjual puluhan hingga ratusan jeriken dalam sehari dengan harga Rp 3.000. Bahkan, dia menerima jasa pengantaran air bersih dengan ongkos kirim kisaran harga Rp 20.000 sampai Rp 30.000.

"Keuntungan dalam sehari itu palingan Rp 200.000 sampai Rp 300.000, ada juga Rp 1 juta. Satu jeriken itu harganya Rp 3.000. Kalau dibawakan (diantarkan) Rp 30.000 itu pun dibagi sama yang antar," bebernya.

Dia mengatakan pelanggan air sumur bor miliknya itu kebanyakan merupakan warga kompleks NTI yang hanya mengandalkan air dari PDAM.

"Ini yang ambil orang perumahan di bagian dalam yang tidak bisa sumur bor. Iya ini begini semenjak kemarau masuk, susah air," tandasnya.

Sementara, beberapa waktu lalu Direktur Utama PDAM, Beni Iskandar dalam keterangan resminya membenarkan informasi pasokan air bersih di 10 Kecamatan di Kota Makassar terganggu.

Pasokan air bersih terganggu disebabkan situasi air baku di Bendungan Lekopancing saat ini sangat berkurang signifikan.

"Beberapa pekan ini memang sudah terlihat kondisinya sudah menurun, tentu akan berdampak pada pelayanan air kami di beberapa tempat yang sumber airnya mengandalkan dari Bendungan Lekopancing ini," katanya.

Dengan begitu, lanjut Beni, pihaknya memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.

"Kekeringan tersebut berdampak langsung ke daerah tersebut, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," ucapnya.

Untuk mengatasi krisis air bersih di Kota Makassar, papar Beni, PDAM Makassar akan menyuplai air melalui armada mobil tangki ke beberapa wilayah terdampak.

"Kami sudah siapkan pengantaran air melalui mobil tangki secara berkala untuk menutupi defisit pasokan air ke beberapa daerah terdampak hal dan itu gratis," tambahnya.

Diketahui, fenomena alam yang terjadi saat ini dan melanda sebagian besar wilayah di Indonesia adalah El Nino. Fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Fenomena alam ini menyebabkan perubahan pola cuaca global yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa prediksi kemarau akan berlangsung setidaknya hingga akhir bulan Oktober-November 2023. Puncak kemarau terjadi pada pertengahan September-Oktober.

https://makassar.kompas.com/read/2023/09/11/233012278/jual-air-sumur-bor-di-saat-kekeringan-warga-makassar-ini-bisa-untung-rp

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke