BANTAENG, KOMPAS.com - Seorang pendaki perempuan, Hayati (33) terjatuh dan terpisah dari rombongan usai mengikuti perayaan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia (RI) di Gunung Lompobattang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Jumat (18/8/2023).
Sebelum dinyatakan hilang, korban sempat menghubungi temannya dan memberitahu dirinya terjatuh di antara jalur pos 6 dan pos 7 di Gunung Lompobattang.
Baca juga: Pendakian Gunung Ciremai Meningkat, Pendaki Buru Momen Upacara di Puncak
"Informasi yang diterima bahwa, dia terpisah dari rombongan pendaki lain yang turun dari Gunung Lompobattang siang ini," ujar Mexianus Bekabel, selaku Kepala Kantor Basarnas Makassar, Jumat (18/08/2023).
Mexianus mengatakan operasi pencarian segera dilakukan sesaat setelah pihaknya mendapatkan laporan.
"Tim rescue Basarnas dari unit siaga SAR Bantaeng bersama dengan potensi SAR menjemput korban di Parang Bintolo, di mana sebelumnya korban telah ditemukan oleh warga di pos 4 dalam keadaan kaki korban terkilir," jelas Mexianus.
Gunung Lompobattang terletak di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan. Gunung ini berdekatan dengan Gunung Bawakaraeng. Suhu minimum di Gunung Lompobattang adalah sekitar 14° Celcius hingga maksimum 16° Celcius.
Gunung Lompobattang merupakan gunung api tidak aktif tipe stratovolcano atau kerucut. Kerucut Gunung Lompobattang ini tersusun oleh batuan gunung api berumur Plistosen.
Seperti Gunung Bawakaraweng, gunung ini juga menjadi objek pendakian melalui Dusun Lembang Bune di Kelurahan Cikoro, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang