Pada tanggal 27 Juni 1693, Syekh Yusuf dibuang ke Tanjung dengan perjalanan menggunakan Kapal Voetboeg.
Yusuf bersama dengan 49 pengikutnya, yang antara lain terdiri dari dua istri, dua selir, 12 anak diterima di Tanjung pada tanggal 2 April 1694 oleh Gubernur Simon van der Stel.
Rombongan tersebut ditempatkan di pertanian Zandvliet, yang letaknya jauh dari Cape Town.
Letak pengasingan yang jauh tersebut dengan maksud untuk meminimalisir pengaruh budak Dutch East India Company (DEIC). Namun sayangnya, rencana tersebut gagal.
Wilayah yusuf tinggal merupakan tempat perlindungan bagi para budak. Selain itu, ada komunitas Islam kohesif pertama di Afrika Selatan juga didirikan di sana.
Mulai saat itu, pesan islam mulai disebarluaskan ke komunitas budah Cape Town.
Syekh Yusuf wafat pada tanggal 23 Mei 1699. Dia dimakamkan di Afrika Selatan, yang lokasinya di atas bukit.
Baca juga: Siapa Itu Syekh Yusuf Al-Qaradhawi?
Para pengikutnya menjadikan hari kematiannya sebagai hari peringatan.
Nelson Mandela, mantan presiden Afrika Selatan, menyebutkannya sebagai salah seorang putra terbaik Afrika.
Raja Gowa ke-19, I Mappadulu Daeng Mattimung Karaeng Sanrobone Sultan Abdul Jalil Tuminanga ri Lakiyung meminta memulangkan jenazah Syekh Yusuf ke Gowa.
Jenazah Syekh Yusuf dibawa ke Gowa dan dimakamkan pada April 1705.
Pada tanggal 7 Agustus 1995, Syekh Yusuf dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Soeharto berdasarkan SK Presiden No 071/TK/1995.
Jarak tempuh kabupaten Gowa, letak makam Syakh Yusuf dari Makassar sekitar 50,5 kilometer dengan waktu tempuh kurang lebih hampir dua jam.
Perjalanan dapat melalui Jalan Malino
Penulis: Verelladevanka Adryamarthanino| Editor: Nibras Nada Nailufar
Sumber:
makassar.tribunnews.com dan www.kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.