MAKASSAR, KOMPAS.com - Beredar sebuah video seorang emak-emak dikerumuni warga lantaran diduga telah melakukan aksi pencopetan di kawasan pasar GOR Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dalam video tersebut terlihat nampak emak-emak itu telah dikerumuni puluhan warga.
Terlihat di lokasi itu ada juga satu petugas Satpol PP yang berupaya meredam kemarahan warga.
Dalam video sang emak-emak itu ditanyai sejumlah warga dengan suara keras.
Baca juga: PDI-P Siap Terima Wali Kota Makassar Danny Pomanto Usai Hengkang dari Nasdem
"Ini pencopetan diamankan," kata salah warga dalam video yang telah beredar luas di berbagai platform media sosial.
Salah satu warga nampak memukul meja agar sang emak-emak itu mengaku.
Namun, emak-emak itu tetap tegas tidak mengakui perbuatannya bahkan bersumpah dihadapan puluhan warga.
"Sumpah demi Allah," kata emak-emak itu.
Salah satu pria dengan memakai topi langsung menggebrak meja dan memperingati sang emak-emak itu jangan menyebut nama Tuhan jika melakukan aksi kejahatan.
"Jangan sebut nama Allah kalau kelakuanmu begitu," kata pria itu.
Beruntung emak-emak itu tidak jadi bulan-bulanan warga lantaran aparat kepolisian cepat mengamankan lokasi dan mengevakuasi emak-emak tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Biringkanaya Iptu Sangkala membernarkan perihal video tersebut. Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Minggu (2/7/2023) lalu.
"Benar kejadiannya waktu hari Minggu, terduga pelaku juga sudah diamankan," kata Sangkala kepada Kompas.com, pada Selasa (4/7/2023).
Sangkala menyebut, identitas emak-emak itu diketahui bernama HW (48) yang tercatat sebagai warga Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Baca juga: Pria di Makassar Bikin Onar dan Bunuh Tetangga, Rumah Orangtuanya Dibakar Warga
Menurut Sangkala, HW ini telah melakukan aksi copet dengan mengambil ponsel salah satu pengunjung pasar yang tengah membeli sayur.
"Pada saat sedang berada di depan penjual sayur disitukan banyak orang berdesakan dan disitu pelaku mengambil handphone korban yang disimpan di saku jaket depan," ujar Sangkala.
Berdasarkan keterangan pelaku, aksi nekat HW didasari faktor ekonomi.
Di mana HW merupakan janda yang harus menghidupi 7 orang anaknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.