Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Geopark Maros Pangkep Sebut 2 Pabrik Semen yang Menambang di Sana Bisa Tetap Beroperasi, Ini Alasannya...

Kompas.com - 07/06/2023, 21:31 WIB
Hendra Cipto,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAROS, KOMPAS.com - General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep, Dedy Irfan Bachri menegaskan bahwa 2 pabrik semen yang menambang di kawasan UNESCO Geopark Global tetap beroperasi.

Hal tersebut ditegaskan Dedy ketika dikonfirmasi, Rabu (7/6/2023). Menurut dia, dua pabrik semen yakni PT Semen Tonasa dan PT Semen Bosowa yang menambang di kawasan tersebut sudah lama beroperasi sebelum penetapan status Geopark Global oleh UNESCO.

"Tambang-tambang yang ada di sekitar kawasan Geopark Global Maros tetap akan beroperasi dan berjalan. Di mana, tambang-tambang tersebut sudah lama beroperasi sebelum pengajuan status Geopark Global ke UNESCO pada tahun 2019 dan ditetapkan sebagai taman Geopark Global pada tahun 2023," tegasnya.

Baca juga: UNESCO Tetapkan Perbukitan Kars Maros Pangkep sebagai Taman Geopark Global, Bagaimana Nasib 2 Pabrik Semen?

Dedy menjelaskan, proses panjang telah dilalui bersama menuju status Geopark Global. Di mana, Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep bersama-sama PT Semen Tonasa dan PT Semen Bosowa melakukan asesment.

"Jadi kami bermitra melakukan penguatan dalam konsep status Geopark Global. Konsep geopark juga ini penguatan bersama menjaga lingkungan. Jadi mereka lebih dulu ada, tapi tidak mengganggu status geopark. Selagi itu legal, tidak ada masalah," katanya.

Dedy juga mengungkapkan, jika Badan Pelestarian Cagar Budaya dan Universitas Hasanuddin ikut bersama-sama menjaga dan melakukan penelitian di kawasan geopark Maros Pangkep. Di mana, masih ada yang ditemukan situs-situs prasejarah puluhan ribu tahun.

"Sedang dilakukan langkah-langkah mitigasi untuk melindungi situs-situs prasejarah. Menurut UNESCO, Geopark Global pengelolaan bersama. Dimana nilai2 karst di Maros Pangkep internasional. Ada sebagian yang nilainya eksplorasi. Itulah yang bagian eksplorasi yang ditambang," ujarnya.

Dedy menegaskan, jika pertambangan sudah jelas aturannya dalam peraturan tata ruang Kabupaten Maros. "Batas-batas kawasan geopark sudah jelas dan batas-batas tambang," paparnya.

Saat ditanya perusahaan investasi Norges Bank atau NBIM dari Norwegia sebagai pemodal ketiga terbesar di PT Semen Indonesia keberadaan tambang di kawasan geopark Maros Pangkep, Dedy membantahnya. Menurut Dedy, bukan keberatan dengan adanya aktivitas tambang di kawasan tersebut. Melainkan melakukan pengawasan lebih ketat.

Baca juga: Indonesia Akan Usulkan Geopark Kebumen dan Geopark Meratus ke UNESCO

"Kami sudah menerima surat dari PT Semen Indonesia. Jadi dilakukan pengawasan selama 3 tahun ked epan. Jadi bukan tidak boleh beroperasi, tapi tim diterjunkan melakukan asesment untuk membuktikan bahwa tambang tidak merusak lingkungan. Malah melakukan penguataan di kawasan geopark global," jelasnya.

Keindahan Geopark Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan.DOK KEMENTERIAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF Keindahan Geopark Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan.

Terkait dengan banyaknya tambang-tambang kecil selain tambang dua pabrik semen itu, Dedy mengungkapkan jika mereka mempunyai izin tambang sementara. Tambang-tambang kecil tersebut dibukakan izinnya sementara untuk kepentingan pembangunan proyek strategi nasional rel kereta api Sulsel dari Kota Makassar ke Kota Parepare.

"Jadi materialnya itu digunakan untuk pembangunan kereta api dan mendapat izin sementara dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat," bebernya.

Diketahui pula, perusahaan investasi Norges Bank atau NBIM dari Norwegia awasi PT Semen Indonesia ke dalam pengawasan selama tiga tahun. Pasalnya, kawasan Geopark Maros Pangkep terdapat 40 situs arkeologi yang dinyatakan sebagai Taman Bumi Global oleh UNESCO.

Bagian depan goa prasejarah Leang Pettae di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (16/3/2018). Di goa inilah peneliti pertama kali menemukan lukisan prasejarah di kawasan karst Maros-Pangkep pada 1950.

Alasannya, penambangan bahan baku semen di Sulawesi Selatan oleh Semen Tonasa, yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia, membahayakan keberadaan goa prasejarah.

Baca juga: 4 Geopark Indonesia yang Kembali Diakui UNESCO, Mana Saja?

NBIM adalah penanam modal terbesar ketiga untuk Semen Indonesia. Teguran kepada Semen Indonesia dan Semen Tonasa ini dikeluarkan sejak Desember 2022. Akan tetapi, diketahui oleh publik sejak Kamis (25/5/2023) dan ditanggapi oleh Semen Indonesia pada Senin (29/5/2023).

Lokasi yang dipermasalahkan adalah Maros-Pangkep di Sulawesi Selatan. Di wilayah ini terdapat 40 situs arkeologi yang dinyatakan sebagai Taman Bumi Global oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Di dalam goa-goa ini ditemukan berbagai peninggalan prasejarah, mulai dari lukisan tangan manusia purba, beliung, tembikar, hingga cangkang kerang.

Lukisan cap tangan ini oleh para arkeolog Indonesia dan Australia diperkirakan berumur setidaknya 44.000 tahun.

Ini lukisan cadas tertua di Bumi. Selain cap tangan, juga ada penggambaran suasana perburuan dan ada pula makhluk setengah manusia setengah hewan. Para peneliti menduga ini semacam ekspresi spiritual manusia purba.

UNESCO telah menetapkan Geopark Maros Pangkep resmi menjadi Maros Pangkep UNESCO Global Geopark. KOMPAS.COM/HENDRA CIPTO UNESCO telah menetapkan Geopark Maros Pangkep resmi menjadi Maros Pangkep UNESCO Global Geopark. 

Wilayah Maros-Pangkep terdiri dari bebatuan karst yang oleh UNESCO dikategorikan sebagai karst kelas dunia. Ahli alam asal Inggris, Alfred Russell Wallace, mendatangi wilayah ini pada 19-22 September 1857.

Baca juga: Lokasi Syuting Game of Thrones Ditetapkan sebagai UNESCO Global Geopark

Ia menuangkan penelitiannya ke dalam buku The Malay Archipelago. Dikatakan, Wallace menemukan kupu-kupu endemik dan langka, Pappilio androcles. Hewan itu adalah satu dari ribuan satwa endemik di Maros-Pangkep.

”Kami menemukan risiko kerusakan yang tidak akan bisa diterima karena menghancurkan peninggalan prasejarah dan juga warisan yang tidak tergantikan bagi dunia,” kata NBIM dalam keterangan resmi.

Berdasarkan evaluasi, NBIM menemukan bahwa Semen Tonasa tidak menerapkan standar yang layak di dalam proses penambangannya.

Tidak ada penjaminan yang sistematis agar proses pengambilan bahan baku, transportasi ke dalam dan luar area tambang, ataupun debu tambang tidak merusak situs Maros-Pangkep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Polisi Selidiki Kasus Keracunan Massal Balita dan Baduta di Majene Sulbar, Kadin DPPKB Diperiksa

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Selasa 7 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Penjelasan Dinkes Sulbar soal Keracunan Massal di Majene, 42 Balita Dilarikan ke Puskesmas

Makassar
Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Tergiur Uang Cepat, Nelayan di Baubau Nekat Jadi Pengedar Sabu

Makassar
42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

42 Balita hingga Orang Dewasa Dirawat di Puskesmas Pamboang Majene, Diduga Keracunan Bubur

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com