MAROS, KOMPAS.com - General Manager Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep, Dedy Irfan Bachri menegaskan bahwa 2 pabrik semen yang menambang di kawasan UNESCO Geopark Global tetap beroperasi.
Hal tersebut ditegaskan Dedy ketika dikonfirmasi, Rabu (7/6/2023). Menurut dia, dua pabrik semen yakni PT Semen Tonasa dan PT Semen Bosowa yang menambang di kawasan tersebut sudah lama beroperasi sebelum penetapan status Geopark Global oleh UNESCO.
"Tambang-tambang yang ada di sekitar kawasan Geopark Global Maros tetap akan beroperasi dan berjalan. Di mana, tambang-tambang tersebut sudah lama beroperasi sebelum pengajuan status Geopark Global ke UNESCO pada tahun 2019 dan ditetapkan sebagai taman Geopark Global pada tahun 2023," tegasnya.
Dedy menjelaskan, proses panjang telah dilalui bersama menuju status Geopark Global. Di mana, Badan Pengelola Geopark Maros Pangkep bersama-sama PT Semen Tonasa dan PT Semen Bosowa melakukan asesment.
"Jadi kami bermitra melakukan penguatan dalam konsep status Geopark Global. Konsep geopark juga ini penguatan bersama menjaga lingkungan. Jadi mereka lebih dulu ada, tapi tidak mengganggu status geopark. Selagi itu legal, tidak ada masalah," katanya.
Dedy juga mengungkapkan, jika Badan Pelestarian Cagar Budaya dan Universitas Hasanuddin ikut bersama-sama menjaga dan melakukan penelitian di kawasan geopark Maros Pangkep. Di mana, masih ada yang ditemukan situs-situs prasejarah puluhan ribu tahun.
"Sedang dilakukan langkah-langkah mitigasi untuk melindungi situs-situs prasejarah. Menurut UNESCO, Geopark Global pengelolaan bersama. Dimana nilai2 karst di Maros Pangkep internasional. Ada sebagian yang nilainya eksplorasi. Itulah yang bagian eksplorasi yang ditambang," ujarnya.
Dedy menegaskan, jika pertambangan sudah jelas aturannya dalam peraturan tata ruang Kabupaten Maros. "Batas-batas kawasan geopark sudah jelas dan batas-batas tambang," paparnya.
Saat ditanya perusahaan investasi Norges Bank atau NBIM dari Norwegia sebagai pemodal ketiga terbesar di PT Semen Indonesia keberadaan tambang di kawasan geopark Maros Pangkep, Dedy membantahnya. Menurut Dedy, bukan keberatan dengan adanya aktivitas tambang di kawasan tersebut. Melainkan melakukan pengawasan lebih ketat.
Baca juga: Indonesia Akan Usulkan Geopark Kebumen dan Geopark Meratus ke UNESCO
"Kami sudah menerima surat dari PT Semen Indonesia. Jadi dilakukan pengawasan selama 3 tahun ked epan. Jadi bukan tidak boleh beroperasi, tapi tim diterjunkan melakukan asesment untuk membuktikan bahwa tambang tidak merusak lingkungan. Malah melakukan penguataan di kawasan geopark global," jelasnya.
Terkait dengan banyaknya tambang-tambang kecil selain tambang dua pabrik semen itu, Dedy mengungkapkan jika mereka mempunyai izin tambang sementara. Tambang-tambang kecil tersebut dibukakan izinnya sementara untuk kepentingan pembangunan proyek strategi nasional rel kereta api Sulsel dari Kota Makassar ke Kota Parepare.
"Jadi materialnya itu digunakan untuk pembangunan kereta api dan mendapat izin sementara dari Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Pusat," bebernya.
Diketahui pula, perusahaan investasi Norges Bank atau NBIM dari Norwegia awasi PT Semen Indonesia ke dalam pengawasan selama tiga tahun. Pasalnya, kawasan Geopark Maros Pangkep terdapat 40 situs arkeologi yang dinyatakan sebagai Taman Bumi Global oleh UNESCO.
Bagian depan goa prasejarah Leang Pettae di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat (16/3/2018). Di goa inilah peneliti pertama kali menemukan lukisan prasejarah di kawasan karst Maros-Pangkep pada 1950.
Alasannya, penambangan bahan baku semen di Sulawesi Selatan oleh Semen Tonasa, yang merupakan anak perusahaan Semen Indonesia, membahayakan keberadaan goa prasejarah.
Baca juga: 4 Geopark Indonesia yang Kembali Diakui UNESCO, Mana Saja?
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.