Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap, Manusia Silver, Pengemis, dan Badut-Badut di Kota Makassar Beromzet hingga Rp 1 Juta per Hari

Kompas.com - 24/04/2024, 21:26 WIB
Hendra Cipto,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Dinas Sosial (Dinsos) Kota Makassar gencar melakukan razia pengemis dan anak jalanan (anjal) yang bermodus manusia silver hingga badut-badut.

Dari hasil penertiban, terungkap fakta-fakta bahwa pengemis dan anjal tersebut meraup omset mulai Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per hari

Hal tersebut diungkapkan Plt Kepala Dinas Sosial Kota Makassar, Andi Pangerang Nur Akbar ketika dikonfirmasi, Rabu (24/4/2024). 

"Dari hasil penertiban kami, ditemukan fakta-fakta pengemis dan anjal tersebut terkuak. Setelah kami cek pendapatannya dan bukti uang, itu kisarannya Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta per hari. Jadi totalnya mereka bisa meraup uang puluhan juta di jalanan setiap bulannya," ungkapnya. 

Baca juga: Pengemis di Kediri Meninggal dan Tinggalkan Uang Rp 300 Juta

Andi melanjutkan, ada dari beberapa mereka seperti manusia silver, pengemis, dan badut-badut tidak seperti penampilannya. Artinya, mereka ini sebenarnya turun ke jalan memburu penghasilan besar dengan cara instan. 

"Sehingga perlu rasanya kami memberikan informasi dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat soal kondisi mereka tidak sesuai faktanya," katanya lagi.

Andi mengatakan, yang membuat mereka turun ke jalan yakni masyarakat sendiri dengan memberi. Apabila masyarakat tidak memberi, dipastikan mereka tidak akan turun ke jalan membuang-buang waktu.

"Pasti mereka mencari pekerjaan yang layak. Inilah yang selama ini kita jaring. kalau Dinsos tidak jaring, kan tidak ketahuan. Penjaringan akan jalan terus, dan hari ini kita temukan lagi 4 orang," katanya. 

Baca juga: Pembunuh Siswi SMP di Sukoharjo adalah Residivis yang Bekerja Sebagai Manusia Silver, Kenal Korban dari MiChat


Gencar penertiban anak jalanan

Ilustrasi manusia silverDok. Shutterstock/Daffa_Amrullah Ilustrasi manusia silver

Andi menuturkan, jika informasi terkait pengemis dan anjal akan masif disosialisasikan kepada masyarakat. Agar masyarakat sadar tidak lagi memberikan uang kepada para pengemis dan anak jalanan. 

"Sebesar apa pun pembinaan dilakukan pemerintah, jika masyarakat masih memberikan uang, maka, mereka akan tetap dan terus berada di jalanan. Karena mereka mencari omzet besar. Kalau masyarakat tidak memberi, terus kami bina dan diberi pelatihan segala macam. Pastinya mereka akan ke jalan yang benar," tandasnya. 

Saat ditanya terkait orang tua maupun bos anak jalanan tersebut agar ditindak dengan tindak pidana ekploitasi anak, pihak Dinsos sementara berkoordinasi dengan UPTD Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Kota Makassar karena terkait dengan perlindungan anak. 

"Kalau Dinsos, hanya sampai sebatas mereka turun ke jalan. Jadi kami koordinasikan dengan UPTD PPA Makassar, bagaimana pendampingannya karena kami punya penampungan. Kami tampung, silakan UPTD PPA melakukan pendampingan lebih dalam," kata dia.

"Apakah terdapat unsur pemanfaatan atau eksploitasi anak di dalamnya. Kalau ada, ya silakan SOP-nya di UPTD PPA. Kalau kami sangat mendukung, kalau ini kasus dibawa ke ranah hukum," imbuhnya.

Baca juga: Sosok Pengemis di Surabaya Memaksa Minta Uang, Dulu Pernah Ditangkap, Kini Beraksi Lagi

Purwito (70) warga Bojonegoro yang diamankan Satpol PP Kabupaten Magetan saat megnamen menjadi manusia silver. Pensiunan ASN penjaga Sekolah saat di Papua tersebut mengaku berpenghasilan Rp 200.000 dari bekerja selama 2 jam saja.KOMPAS.COM/SUKOCO Purwito (70) warga Bojonegoro yang diamankan Satpol PP Kabupaten Magetan saat megnamen menjadi manusia silver. Pensiunan ASN penjaga Sekolah saat di Papua tersebut mengaku berpenghasilan Rp 200.000 dari bekerja selama 2 jam saja.
Lebih lanjut, Andi menjelaskan, pihaknya paling lama menampung pengemis dan anjal di tempat penampungan Dinsos selama 10 hari untuk pembinaan. Kendati demikian, kerap kali para pengemis dan anjal ini kembali ke lapangan dan rata-rata merupakan wajah-wajah lama. 

Halaman:


Terkini Lainnya

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Kronologi Oknum TNI AL di Makassar Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Oknum TNI AL di Makassar Diduga Tembak 2 Warga Sipil, 1 Orang Tewas

Makassar
Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Alasan Jaksa Putuskan Kasasi Setelah Kades Terdakwa Pencabulan di Mamuju Divonis Bebas

Makassar
Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Soal Kades Divonis Bebas Atas Kasus Pemerkosaan, Satgas PPA Sulbar Minta Kementrian PPPA Dilibatkan

Makassar
Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Pria di Mamuju Sulbar Kabur ke Hutan Usai Diduga Cabuli Keponakan

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Minggu 5 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Makassar
Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Pj Gubernur Sulsel Ungkap Ada Ribuan Warga Desa Terisolasi di Gunung Latimojong

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga 4 Mei 2024, 11.345 Penumpang Terdampak

Makassar
96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

96 Kades Terpilih Batal Dilantik, Warga Konawe Selatan Ramai-ramai Demo Bupatinya

Makassar
Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Update Banjir dan Longsor di Sulsel serta Penetapan Tanggap Daruratnya

Makassar
Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Banjir Bandang Luwu Tewaskan 7 Orang, Ratusan Warga Mengungsi

Makassar
Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Masih Ditahan, Total 53 Mahasiswa Diamankan Saat Aksi Peringatan Hardiknas di Makassar

Makassar
Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Korban Meninggal Banjir di Luwu Bertambah Jadi 7 Orang

Makassar
6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

6 Kabupaten di Sulsel Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, 5 Orang Tewas

Makassar
Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com