Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Pria Paruh Baya di Makassar Pamerkan Alat Kelamin ke 2 Perempuan, Korban: Saya Takut

Kompas.com, 5 Juni 2023, 08:29 WIB
Darsil Yahya M.,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR,KOMPAS.com - Beredar video seorang pria paruh baya memperlihatkan alat kelaminnya kepada dua orang perempuan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Video aksi ekshibisionis pria paruh baya itu pun tersebar luas setelah korban atas nama Linda merekam aksi tersebut hingga viral di media sosial (medsos).

Linda mengatakan, aksi tak senonoh itu dialaminya di Jalan Latimojong 1, Kelurahan Gaddong, Kecamatan Bontoala, Makassar, pada Jumat (2/6/2023) sekitar pukul 08.14 Wita.

Baca juga: WN Denmark yang Pamerkan Alat Kelamin di Atas Motor di Bali Ditetapkan Tersangka

"Awal mulanya itu, saya mau pergi kerja posisinya saya keluar dari lorong. Nah, ini sepupuku yang lihat ini pengendara motor dia bilang, 'Mi Linda itu itu yang lalea (genit) yang suka nah kasih lihat kemaluannya sama orang'," kata Linda kepada Kompas.com, Minggu (4/6/2023).

Dia mengaku awalnya tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh sepupunya itu. Namun, setelah melihat langsung aksi ekshibisionis pria paruh baya itu. Linda langsung kaget.

"Awalnya saya tidak percaya. Tapi sepupu saya bilang tunggu dulu Linda saya ambil batu kalau macam-macamki dilempari mi batu. Saat itu saya iyakan, tapi saya juga tidak tahu kenapa terbesit di pikiran ku mau rekam," ujarnya.

"Jadi saya kasih nyalalah kamera hapeku, mulai dari lorongku sampai ke lorong sebelah posisinya itu pengendara melawan arus ki. Berarti memang sudah mau mi bertindak (perlihatkan kemaluannya)," sambungnya.

Linda juga mengungkapkan, bukan kali pertama pria paruh baya itu melalukan aksi tak senonoh itu.

"Sering tapi di tempat yang berbeda dan tempat sunyi yang memang jarang orang lewati," ungkapnya.

Baca juga: Aksi Pria Paruh Baya Pamerkan Alat Kelamin Teror Siswa SMAN 1 Ambarawa, Polisi Buru pelaku

Akibat insiden itu, Linda merasa trauma, bahkan takut untuk pergi kerja seorang diri. Apalagi saat kejadian, kata Linda, mukanya terlihat jelas oleh pelaku. Sedangkan pelaku menggunakan masker dan helm, jadi wajahnya tak terlihat jelas.

"Cuma saya takut dan merasa waswas kak, jangan sampai dia (pelaku) bertindak karena pas saya rekam terlihat jelas ki muka ku sama dia, sedangkan dia pakai masker saya tidak tahu orangnya. Apalagi saya kalau pulang kerja selalu jalan kaki jarang dijemput. Tapi setelah kejadian ini, saya menunggu jemputan biar jam berapa yang jelas saya dijemput," tuturnya.

Linda pun berharap pemerintah memperbanyak CCTV di lorong-lorong yang sepi agar pelaku segera ditangkap karena sangat meresahkan, khususnya bagi perempuan.

"Semoga CCTV semakin banyak di setiap lorong. Biar kalau ada kejadian begitu langsung tindak lanjuti. Kepolisian juga semoga memperketat penjagaan dan menangkap pelaku," tandas dia.

Baca juga: Viral Video Pengendara Motor Pamerkan Alat Kelaminnya di Unhas Makassar, Korban: Bikin Mual

Dalam video yang beredar, pria paruh baya itu berdiri di sebuah gang memakai kacamata, helm hitam, jaket hitam, dan celana pendek warna merah terlihat sedang memegang alat kelaminnya. Sementara sepeda motor berwarna hitam yang ia kendarai tepat berada di sampingnya.

Sementara itu, Linda langsung merekam aksi tak senonoh tersebut. Pelaku yang sadar aksinya direkam pun langsung naik ke kendaraannya lalu kabur.

"Ih tawanna,ih tunggu dulu, ih astaga, oh ini mi (pelaku)," kata Linda saat merekam aksi tersebut. "Ini lama di cari-cari kurang ajarka," timpal sepupu Linda.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Bupati Luwu Timur Umrah di Tengah Larangan Kepala Daerah Lakukan Perjalanan ke Luar Negeri
Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Modus Penyelundupan Obat-obatan Daftar G Asal Surabaya ke Makassar
Makassar
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
2.486 Pekerja Menganggur, PHK di Sulsel Nomor 6 Se-Indonesia: Industri Nikel Lesu?
Makassar
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Kejati Sulsel Selamatkan Kerugian Negara Rp 36,6 Miliar dari Kasus Korupsi Sepanjang 2025
Makassar
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Menhan Sjafrie Ungkap 80 Persen Timah Indonesia Dibawa ke Luar Negeri Tanpa Pajak
Makassar
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Culik Dan Cabuli Bocah 10 Tahun, Residivis Di Gowa Ditembak Polisi
Makassar
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Menhan Sjafrie Soroti Bencana Sumatera-Aceh: Hutan Lindung Tak Dijaga, Perlu Militer Kuat
Makassar
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Skandal Perselingkuhan Pejabat DPRD di Sulsel Mencuat dari Video Mantan Suami, PKB dan BK Bergerak
Makassar
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Realisasi Investasi Makassar Triwulan III 2025 Capai Rp 4 Triliun
Makassar
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Inggris Bantu Makassar Rancang Stadion hingga Integrasi Transportasi
Makassar
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Sengketa Lahan 16 Hektar di Makassar Memanas, PT Hadji Kalla Siapkan Laporan Pemalsuan Dokumen
Makassar
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
GMTD Gugat PT Hadji Kalla Imbas Konflik Lahan, Sidang Perdana Dijadwalkan 9 Desember
Makassar
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Viral Pria di Gowa Diseret Rombongan Pemotor, Diduga Pelaku Pemerkosaan
Makassar
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Sekda Sulsel Ingatkan Kepala Sekolah: Jika Tak Mampu Jadi Manajer Talenta Global, Kembali Jadi Guru
Makassar
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
2 Nelayan Tersambar Petir di Perairan Makassar, Satu Tewas, Satu Kritis
Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau