"Sehingga kami menyimpulkan bahwa berdasarkan keterangan saksi yang ada disesuaikan dari hasil analisa CCTV dan jejak digital, kami menyimpulkan bahwa pada korban kami tidak menemukan unsur kekerasan pada korban," kata Ngajib.
Diketahui sebelumnya, Ibu BNY yakni Jane Riatri Timbonga mengaku terakhir berkomunikasi dengan sang putra pada Rabu (24/5/2023) sekitar pukul 08.34 Wita.
"Komunikasi jam 08.34 Wita, anak saya menelepon katanya dia sudah tiba di depan sekolah, cuma itu sebentar," katanya.
Karena merasa belum percaya, sang ibu kemudian meminta BNY untuk mengirim bukti foto bahwa dia benar sudah tiba di sekolah.
"Terus, saya bilang kalau memang sudah di sekolah tolong fotokan mama, tapi langsung ditutup, terus sejak itu tidak ada komunikasi lagi," jelasnya.
Disebabkan tak ada komunikasi, Jane kemudian menghubungi wali kelas BNY untuk memastikan keberadaan anaknya.
"Setelah itu, saya konfirmasi ke wali kelas, tolong dicek apakah BNY sudah di sekolah. Ternyata tidak ada, makanya saya minta kepada bapaknya untuk dicek di mana BNY," ucapnya.
Setelah dicek sang ayah, GPS handphone BNY ternyata ada di Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Hingga kini motif nekat BNY mengakhiri hidup belum diketahui, polisi mengaku masih tetap melakukan penyelidikan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.