Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruas Jalan di Makassar Dihantui Pak Ogah, Masyarakat Mengeluh, Polisi Janji Turun Tangan

Kompas.com - 09/05/2023, 19:01 WIB
Reza Rifaldi,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Banyaknya pak ogah yang dijumpai di sejumlah titik U-turn ruas jalan protokol tengah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), tak sedikit membuat masyarakat resah hingga disebut jadi biang kemacetan.

Dari penelusuran Kompas.com di beberapa titik, pak ogah beraksi berkelompok.

Mereka seringkali nongkrong dan berkeliaran di seputar u-turn ruas jalan protokol dengan hanya menggunakan celana pendek dan sweter.

Seperti yang terlihat di ruas Jalan A P Pettarani hingga Jalan Sultan Alauddin, Kota Makassar.

Di lokasi ini terlihat ada kurang lebih 10 orang pak ogah tengah mengatur beberapa kendaraan roda empat yang ingin berbelok.

Baca juga: Wali Kota Makassar Sebut Satu Gunung di Sulawesi Dapat Melunasi Utang Negara

Khusus di Jalan AP Pettarani Makassar sendiri, mereka terlihat aktif menunggu dan memandu mobil yang hendak memutar.

Selanjutnya mereka menyodorkan tangan meminta uang sebagai imbalan jasanya telah membantu kendaraan tersebut untuk memutar arah.

Mereka biasanya beroperasi mulai pagi hari bahkan hingga malam tiba.

Biasanya, mereka meminta imbalan senilai Rp 2.000 hingga Rp 5.000 sekali membantu kendaraan memutar arah.

Kadang jika tidak diberikan uang, mereka kerap melakukan aksi anarkis dengan menggores mobil pengendara.

Mereka juga disebut jadi biang macet lantaran lebih fokus mengatur kendaraan yang ingin berbelok.

Salah seorang pengendara mobil bernama Abdul mengaku kehadiran pak ogah sejatinya tak membantu pengedara sama sekali, mereka justru meresahkan dan juga membahayakan pengendara yang sedang ingin memutar.

"Ini tidak membantu menurut saya. Seperti saya, kalau mau putar balik mobil kan bisa diatur sendiri, dan bisa diukur sendiri. Pak ogah ini justru membuat kebingungan karena harus lagi buka kaca kasi uang," kata pria berusia 25 tahun itu saat ditemui Kompas.com di bilangan Jalan Sultan Alauddin.

Dirinya mengaku was-was jika tidak memberikan imbalan kepada para pak ogah tersebut. Takutnya, mereka melakukan aksi anarkis.

"Kami juga kalau tidak di kasi uang merasa tidak enak. Belum lagi banyak informasi kalau tidak dikasi uang kadang gores mobil, jadi terpaksa dikasih," beber dia.

Abdul pun berharap pihak kepolisian atau pemerintah daerah turun menertibkan pak ogah tersebut.

Baca juga: Polisi Identifikasi Maling Tutup Drainase di Jalan Hertasning Makassar

"Pasti, kami berharap pemerintah turun tangan menertibkan ini. Apalagi inikan sudah tugasnya (pemerintah) menertibkan lalu lintas, bukan diambil alih sama pak ogah," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Komang Suartana mengatakan, pihaknya sudah mendapatkan beberapa aduan masyarakat ihwal fenomena pak ogah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Update Banjir Sidrap Sulsel, Ratusan Warga Mengungsi, Bantuan Perbekalan Makanan dan Air Bersih Dinantikan

Makassar
6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

6 Jam Geledah Rumah Adik SYL di Makassar, Penyidik KPK Bawa Keluar Dua Koper Warna Gelap

Makassar
Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Pencuri Brankas Perhiasan Milik Pengusaha di Makassar Ditangkap, Dilumpuhkan saat Kabur

Makassar
Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Sempat Tertunda Keberangkatannya, Jemaah Haji Kloter 5 Makassar Sujud Syukur Saat Tiba di Madinah

Makassar
KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Mewah Adik SYL di Makassar

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 16 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Imbas Pesawat Garuda Alami Kendala Mesin, Penerbangan Jemaah Haji Kloter 6 Makassar Dibagi Dua

Makassar
Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Rumah Mewah Milik Pengusaha di Makassar Disatroni Maling, Brankas Isi Emas Raib

Makassar
Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Ganti Pesawat, 450 Jemaah Haji Kloter 5 Embarkasi Makassar Diterbangkan Lagi

Makassar
Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Detik-detik Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Jemaah Haji Sempat Dengar Ledakan Sebelum Lepas Landas

Makassar
Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Muncul Percikan Api di Pesawat Garuda, Kemenag: Kondisi Seluruh Jemaah Haji Sulsel Baik

Makassar
Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Muncul Percikan di Pesawat Garuda yang Bawa 450 Haji Sulsel, Api Muncul Usai Lepas Landas

Makassar
Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Viral Tiang Listrik Berdiri di Bahu Jalan Makassar hingga Kerap Ditabrak Pengendara, Telkom Janji Dipindah Besok

Makassar
Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Pesawat Garuda yang Bawa 450 Jemaah Haji Sulsel Keluarkan Percikan Api di Udara, Mendarat Darurat dengan Selamat

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 15 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com