Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 5 Orang Diduga Anarko dalam Aksi Mahasiswa Papua di Makassar

Kompas.com - 01/05/2023, 16:13 WIB
Darsil Yahya M.,
Reni Susanti

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Massa dari Aliansi Perjuangan Demokratik (APD) mengamuk saat rekannnya diamankan pihak kepolisian saat melakukan aksi unjuk rasa Tolak UU Cipta Kerja di Jalan AP Pettarani Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Senin (1/5/2023).

Pantauan di lokasi pihak ke polisian telah mengamankan sebanyak 5 orang peserta aksi. Kelimanya dinilai penyusup dalam aksi yang dilakukan oleh mayoritas orang Papua tersebut.

Saat ini massa aksi dan pihak keamanan masih berusaha mengawal dan mengamankan peserta aksi. Bahkan untuk membubarkan massa pihak kepolisian menyiapkan mobil truk Brimob.

Baca juga: Massa Buruh Peserta Aksi May Day Bubar, Jalan MH Thamrin Kembali Dibuka

"Cabut UU Ciptaker, Golput Pemilu dan Bangun Kekuatan Politik Alternatif," bunyi tuntutan selebaran massa APD.

Dalam surat selebaran yang mereka bagikan, menurutnya, perayaan 1 Mei bukan sekadar selebrasi kaum buruh semata, tetapi menjadi momentum dalam perjuangan demokrasi kerakyatan dari seluruh kelas tertindas.

Dijelaskan juga pada 1 Mei 1886 di Amerika Serikat (tepatnya di Jantung Kapital Global), perjuangan 8 jam kerja kaum buruh pada masanya dibayar dengan penangkapan, keringat, dan kematian lebih dari 300 orang.

Baca juga: Dapat Kabar Lawan Berkelahinya Tewas, 2 Pria di Makassar Langsung Menyerahkan Diri ke Polisi

Di Indonesia tepat pada 1 Mei 1963, pemerintah Indonesia menganeksasi West Papua dengan tidak melibatkan masyarakat Papua secara demokratis.

Hingga di tahun 2021 memaksa setidaknya 60.000 orang keluar dari tanahnya untuk mengungsi akibat konflik berkepanjangan dan terus meningkat setiap tahunnya. 

"Juga, berbagai kebijakan hukum yang menyengsarakan rakyat dilancarkan oleh parlemen dan presiden melalui UU Cipta Kerja, UU Minerba, dan UU KUHP," tandasnya.

Dalam selebaran itu juga tertulis hari ini, kekuasaan tidak lagi berada di tangan rakyat, tetapi masih berputar di lingkaran segelintir orang saja atau seringkali disebut sebagai oligarki.

"Nasib buruh, nelayan, perempuan, pelajar, dan mahasiswa justru sepenuhnya berada di relasi tangan-tangan "tak terlihat" mereka," jelasnya.

Dalam aksi tersebut polisi juga mengamankan 1 bom molotov yang didapat dari salah satu oknum massa APD.

Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib mengatakan, massa APD diamankan karena tidak melapor dan memiliki izin menggelar aksi unjuk rasa.

"Rekan-rekan kita dari Papua itu mereka turun tidak ada pemberitahuannya. Kemudian tentunya kita melakukan mereka untuk bubar dengan persuasif," katanya kepada awak media.

Ngajib juga mengaku mengamankan 5 orang yang diduga penyusup dalam aksi tersebut. Pihaknya juga mengatakan jika 5 orang yang diamankan itu diduga dari kelompok Anarko.

"Tadi kalau tidak salah ada 5 orang yang kita amankan bukan dari kelompoknya mereka. Ini jelas-jelas ada beberapa kelompok Anarko yang kita buktikan mereka membuat pilox tulisan di tembok. Itulah yang kita ambil kita amankan," jelasnya.

"Tapi intinya mereka turun ke lapangan tidak ada pemberitahuan. Sehingga kita punya kewenangan untuk melakukan pembubaran. Tapi bisa kita lihat langsung bahwa pembubaran yang kita lakukan secara persuasif. Kita kasih naik truk untuk kembali ke markasnya," sambungnya.

Ngajib juga mengaku belum menemukan benda terlarang yang dibawa massa aksi. Namun ia akan mengecek apakah saat diamankan mereka membawa senjata tajam.

"Sampai sekarang belum ada, nanti kita cek dulu. Kita amankan saja ada beberapa orang tadi yang patut kita duga mereka Anarko karena bukan termasuk dalam kelompok saudara-saudara kita dari Papua" ujarnya. 

Pihaknya pun bakal menindak tegas jika kelima kelompok Anarko itu terbukti bersalah.

"Nanti kita lihat dari hasil pemeriksaan tentunya kalau ada pidananya langsung kita tindak tegas terhadap anarko itu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Sederet Fakta Oknum TNI AL Tembak 2 Remaja di Makassar, 1 Korban Tewas

Makassar
Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Buaya Muara Sepanjang 3,6 Meter Dievakuasi di Bolaang Mongondow

Makassar
Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Korban Longsor Desa Buntu Sarek Latimojong Luwu Pilih Jalan Kaki untuk Mengungsi

Makassar
Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Dinyatakan Sembuh, 40 Balita yang Keracunan Bubur di Majene Dipulangkan

Makassar
Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Cerita Warga, Detik-detik Remaja di Makassar Tewas Ditembak Oknum TNI AL

Makassar
Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Makassar
Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Makassar
Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Makassar
Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com