Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyerangan Pos dan Fasilitas Polisi di Makassar Diduga Buntut Penganiayaan Anggota TNI

Kompas.com - 14/04/2023, 13:10 WIB
Hendra Cipto,
Khairina

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kasus penyerangan beberapa pos polisi lalu lintas dan fasilitas polisi di Kota Makassar, Jumat (14/4/2023) dini hari, diduga buntut kasus penganiayaan anggota TNI. 

Motif penyerangan dan pembakaran pos  polisi di beberapa titik serta pengrusakan fasilitas polisi di Kota Makassar masih dalam penyelidikan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Komang Suartana yang dikonfirmasi, Jumat siang mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. 

"Masih lidik ya," singkatnya. 

Baca juga: Sejumlah Fasilitas Milik Polisi di Makassar Diserang OTK

Saat ditanya penyerangan orang tak dikenal (OTK) tersebut diduga buntut kasus pemukulan anggota TNI, Komang mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. 

"Itu juga (kasus pemukulan anggota TNI) yang beredar luas di berita masih diselidiki. Anggota polisi yang diduga melakukan penganiayaan diperiksa oleh Propam Polda Sulsel," katanya. 

Komang menegaskan, perintah Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso, kasus tersebut diselidiki dan mengungkap para pelaku. 

Baca juga: 2 Mobil di Klaten Dilempari Batu OTK, Polisi Lakukan Penyelidikan

Menurut informasi yang diperoleh, anggota Patroli Motor Sabhara Polrestabes Makassar dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap anggota TNI dari Yonif 721/Makkasau, Prada Alfath Alfiandi Hamid di Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Rabu (12/4/2023) dinihari. 

Prada Alfath saat itu mengendarai motor Yamaha RC King warna hitam menuju Jl Boulevard untuk makan sahur.

Saat melintas di depan Pos Lantas Jl AP Pettarani, Prada Alfath diberhentikan oleh Team Patmor Sabhara Polrestabes Makassar yang berjumlah 15 orang karena tidak menggunakan helm.

Prada Alfath sempat memperkenalkan diri bahwa dirinya anggota TNI, namun Team Patmor Sabhara Polrestabes Makassar malah mengatakan "kenapa kalau anggota TNI?."

Di situ, Prada Alfath langsung dipukul oleh 5 orang Anggota Patmor Sabhara Polrestabes Makassar menggukanakan tangan kosong.

Pada saat Prada Alfath Alfiandi Hamid melawan, Team Patmor Sabhara Polrestabes Makassar langsung menarik Prada Alfath ke Pos Polantas Jl AP Pettarani Kota Makassar.

Dua hari kemudian, Jumat (14/4/2023) dini hari, OTK menyerang sejumlah fasilitas milik institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mobil hingga Pos Lalu Lintas (Lantas) pun dibakar para OTK.  

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, ada beberapa titik aksi perusakan yang dilakukan para OTK tersebut. Dari beberapa video beredar para OTK ini menggunakan kendaraan roda dua. 

Adapun aksi perusakan terjadi mulai dari Pos Lantas Pertigaan Jalan Alauddin-Pettarani, Pos Lantas dan Mushala Presisi Fly Over, mobil tahan yang terletak di depan Polres Pelabuhan Makassar, mobil patroli Polsek Soekarno-Hatta (Soetta) Polres Pelabuhan Makassar, dua mobil dinas Polri milik Polrestabes Makassar. 

Dari video beredar, tampak salah satu pos polisi yang terletak di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-A P Pettarani terbakar.

Kobaran api tampak menyala dalam ruangan Pos Lantas tersebut. Asap pun mengepul di atas atap hingga membuat beberapa pengendara panik. 

Sementara dari pantauan Kompas.com, di depan Mapolres Pelabuhan Makassar nampak puluhan personel polisi bersenjata lengkap terlihat berjaga di depan markasnya. Ruas jalan di depan kantor polisi itu juga sementara ditutup dan pengendara dilarang lewat, diarahkan untuk memutar arah. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Begini Sosok Anggota TNI AL yang Tembak 2 Remaja di Mata Tetangga

Makassar
Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Gempa M 4,5 Guncang Gorontalo, Akibat Deformasi Batuan Lempeng Laut Sulawesi

Makassar
Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Eks Kepala Desa di Mamuju Ditangkap Usai Korupsi Dana Desa

Makassar
Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Update Kasus Keracunan Massal Balita di Majene, Ini Hasil Lab BPOM

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Olly Dondokambey Beri Sinyal Wagub Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut 2024

Makassar
Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Tangis Haru Para Pengungsi di Luwu Saat Dievakuasi ke Posko Induk

Makassar
Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Cerita Kakak Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar, Adiknya Sudah Dibidik

Makassar
Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Korban Penembakan Oknum TNI AL di Makassar Telah Jalani Operasi Pengangkatan Proyektil Peluru

Makassar
Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Polisi di Mamuju Ditangkap Usai Diduga Mengedarkan Narkoba

Makassar
Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Warga Terdampak Longsor Latimojong Luwu Akan Direlokasi

Makassar
Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Banjir dan Longsor Luwu, BNPB Fokus Penanganan Jembatan Putus agar Akses Warga Normal

Makassar
Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Fakta Kasus 42 Balita di Majene Diduga Keracunan Bubur, Kronologi dan Kondisi Pasien

Makassar
1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

1.245 Calon Jemaah Haji Asal Makassar Berangkat ke Tanah Suci, Kloter Pertama Terbang Minggu

Makassar
Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Banjir dan Longsor di Luwu Dipicu Pembukaan Lahan untuk Tambang Emas dan Pasir

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com