Salin Artikel

Penyerangan Pos dan Fasilitas Polisi di Makassar Diduga Buntut Penganiayaan Anggota TNI

MAKASSAR, KOMPAS.com - Kasus penyerangan beberapa pos polisi lalu lintas dan fasilitas polisi di Kota Makassar, Jumat (14/4/2023) dini hari, diduga buntut kasus penganiayaan anggota TNI. 

Motif penyerangan dan pembakaran pos  polisi di beberapa titik serta pengrusakan fasilitas polisi di Kota Makassar masih dalam penyelidikan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Polisi Komang Suartana yang dikonfirmasi, Jumat siang mengatakan, kasus tersebut masih dalam penyelidikan polisi. 

"Masih lidik ya," singkatnya. 

Saat ditanya penyerangan orang tak dikenal (OTK) tersebut diduga buntut kasus pemukulan anggota TNI, Komang mengaku masih menyelidiki kasus tersebut. 

"Itu juga (kasus pemukulan anggota TNI) yang beredar luas di berita masih diselidiki. Anggota polisi yang diduga melakukan penganiayaan diperiksa oleh Propam Polda Sulsel," katanya. 

Komang menegaskan, perintah Kapolda Sulsel Irjen Setyo Boedi Moempoeni Harso, kasus tersebut diselidiki dan mengungkap para pelaku. 

Menurut informasi yang diperoleh, anggota Patroli Motor Sabhara Polrestabes Makassar dikabarkan melakukan penganiayaan terhadap anggota TNI dari Yonif 721/Makkasau, Prada Alfath Alfiandi Hamid di Jl AP Pettarani, Kota Makassar, Rabu (12/4/2023) dinihari. 

Prada Alfath saat itu mengendarai motor Yamaha RC King warna hitam menuju Jl Boulevard untuk makan sahur.

Saat melintas di depan Pos Lantas Jl AP Pettarani, Prada Alfath diberhentikan oleh Team Patmor Sabhara Polrestabes Makassar yang berjumlah 15 orang karena tidak menggunakan helm.

Prada Alfath sempat memperkenalkan diri bahwa dirinya anggota TNI, namun Team Patmor Sabhara Polrestabes Makassar malah mengatakan "kenapa kalau anggota TNI?."

Di situ, Prada Alfath langsung dipukul oleh 5 orang Anggota Patmor Sabhara Polrestabes Makassar menggukanakan tangan kosong.

Pada saat Prada Alfath Alfiandi Hamid melawan, Team Patmor Sabhara Polrestabes Makassar langsung menarik Prada Alfath ke Pos Polantas Jl AP Pettarani Kota Makassar.

Dua hari kemudian, Jumat (14/4/2023) dini hari, OTK menyerang sejumlah fasilitas milik institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mobil hingga Pos Lalu Lintas (Lantas) pun dibakar para OTK.  

Dari informasi yang dihimpun Kompas.com, ada beberapa titik aksi perusakan yang dilakukan para OTK tersebut. Dari beberapa video beredar para OTK ini menggunakan kendaraan roda dua. 

Adapun aksi perusakan terjadi mulai dari Pos Lantas Pertigaan Jalan Alauddin-Pettarani, Pos Lantas dan Mushala Presisi Fly Over, mobil tahan yang terletak di depan Polres Pelabuhan Makassar, mobil patroli Polsek Soekarno-Hatta (Soetta) Polres Pelabuhan Makassar, dua mobil dinas Polri milik Polrestabes Makassar. 

Dari video beredar, tampak salah satu pos polisi yang terletak di pertigaan Jalan Sultan Alauddin-A P Pettarani terbakar.

Kobaran api tampak menyala dalam ruangan Pos Lantas tersebut. Asap pun mengepul di atas atap hingga membuat beberapa pengendara panik. 

Sementara dari pantauan Kompas.com, di depan Mapolres Pelabuhan Makassar nampak puluhan personel polisi bersenjata lengkap terlihat berjaga di depan markasnya. Ruas jalan di depan kantor polisi itu juga sementara ditutup dan pengendara dilarang lewat, diarahkan untuk memutar arah. 

https://makassar.kompas.com/read/2023/04/14/131003378/penyerangan-pos-dan-fasilitas-polisi-di-makassar-diduga-buntut-penganiayaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke