Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3.333 Balita di Makassar Alami Stunting, Dinkes Ungkap Penyebabnya

Kompas.com - 06/04/2023, 16:16 WIB
Darsil Yahya M.,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

MAKASSAR, KOMPAS.com - Data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) Dinas Kesehatan Kota Makassar, Sulawesi Selatan mencatat jumlah balita di Makassar yang mengalami stunting pada 2022 sekitar 4,08 persen, atau 3.333 balita.

Namun, jumlah angka stunting di Makassar perlahan mulai mengalami penurunan dari 2021. Di mana pada 2021 angkanya 5.2 persen balita yang mengalami stunting di Makassar. Sedangkan di 2022 sekitar 4,08 persen.

"Data dari E-PPGBM. Jumlah penderita stunting di Makassar untuk tahun 2021 5,2 persen dan untuk tahun 2022 kita menurun jadi 4,08 persen," ucap Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Makassar, Sunarti saat ditemui KOMPAS.com, Kamis (6/4/2023).

Baca juga: Cerita Kemala, Bayi Stunting yang Alami Gangguan Pendengaran karena Kurang Gizi

Sedangkan jumlah balita untuk tahun 2023, Sunarti mengaku belum mendapatkan datanya karena masih tahap perampungan. "Tahun 2023 ini belum ada hasilnya karena masih merampungkan pendataan, Ada 2 kali pendataan dalam setahun yakni di bulan Februari dan Agustus," ujarnya.

Sunarti mengatakan faktor penyebab stunting karena kekurangan gizi sejak dalam kandungan inilah yang juga bisa menjadi penyebab terbesar kondisi stunting pada anak.

"Pola asuh yang kurang efektif juga menjadi salah satu penyebab stunting pada anak. Pola asuh di sini berkaitan dengan perilaku dan praktik pemberian makanan kepada anak," ujarnya.

Selain itu, kata Sunarti, stunting disebabkan oleh faktor multi dimensi, diantaranya, faktor pengasuhan yang tidak baik, terbatasnya layanan kesehatan

diantaranya layanan Antenatal Care pada ibu hamil. "Juga tingkat kehadiran anak di posyandu, kurangnya akses ke makanan bergizi, kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi," tukasnya.

Meski trendnya positif, Suarti mengaku Pemerintah Kota Makassar, terus berupaya melakukan percepatan penurunan stunting atau Makassar menuju zero stunting untuk 2024, dengan membuat Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Makassar yang diketuai Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi.

Baca juga: Curhat Ibu yang Anaknya Didiagnosis Stunting, Padahal Ekonominya Mampu

"Setiap hari Sabtu, kita adakan gerebek stunting ke Puskesmas-puskesmas. Timnya itu ada dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), Dinas Kesehatan, Kecamatan dan Kelurahan hal ini untuk menekan angka stunting," sambungnya.

Sunarti mengungkapkan, salah satu cara mencegah stunting yaitu pola hidup sehat serta seribu Hari Pertama Kehidupan (HPK) dimana saat ibu hamil harus rutin memeriksaan kehamilannya.

"Rajin minum tablet penambah darah sehingga kami tidak harapkan seorang ibu melahirkan bayi yang berpotensi stunting.

Ibu hamil juga harus menjaga asupan gizi untuk calon bayinya," imbuhnya.

Selain itu, cara lain untuk mencegah terjadinya stunting yakni memberikan tablet tambah darah kepada remaja putri atau anak perempuan berusia 12 - 18 tahun. "Ada pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri, program ini langsung dari pusat," ungkapnya.

Pemberian tablet tambah darah untuk remaja putri dilakukan setiap hari Jumat dimana pihak Puskesmas mendatangi sekolah untuk pemberian tablet tersebut. Sementara remaja putri yang tidak mengenyam bangku pendidikan kader petugas puskesmas yang membantu memberikan tablet tambah darah.

Baca juga: Puskesmas Tanah Abang Sebut 6,3 Persen Balita di Wilayahnya Stunting

Halaman:


Terkini Lainnya

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 4.278 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Makassar
Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat

Makassar
Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Polisi Bubarkan Demo Hardiknas di Makassar, Mahasiswa Kocar-kacir hingga Pura-pura Beli Bakso

Makassar
Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Penutupan Bandara Sam Ratulangi Manado Diperpanjang hingga Jumat 3 Mei 2024

Makassar
4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

4 Lokasi Nobar Timnas Indonesia Vs Irak di Makassar, Gratis Kuliner

Makassar
Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Demo Hardiknas di Makassar Nyaris Ricuh, Sesama Mahasiswa Saling Kejar Dipicu Geber Motor

Makassar
Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Segera Disidang DKPP, KPU Maros Ungkap Alasan Tak Gelar PSU di Dua TPS

Makassar
20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

20.222 Peserta Ikut UTBK 2024 di Unhas, Kampus Antisipasi Joki dan Mahasiswa Titipan

Makassar
Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Bersih dari Abu Vulkanik Gunung Ruang, Bandara Djalaluddin Gorontalo Dibuka Lagi

Makassar
Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Bandara Sam Ratulangi Manado Masih Ditutup hingga Pukul 18.00 Wita

Makassar
Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Kapal Kargo Terbakar dan Terdampar di Pulau Binongko Wakatobi

Makassar
Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Edarkan Obat Daftar G Tanpa Izin, Buruh Bangunan di Luwu Utara Ditangkap

Makassar
Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Tanggul Sungai Rongkong Jebol, Desa di Luwu Utara Ini Sudah 8 Hari Terendam Banjir

Makassar
Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Makassar Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Makassar
Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Demo May Day di Makassar Ricuh, Polisi Amankan 5 Orang

Makassar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com